REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya fokus pada digitalisasi UMKM guna mengakselerasi penyaluran dana pemulihan ekonomi nasional, restrukturisasi, subsidi bunga dan penjaminan kredit. Perseroan pun optimistis dapat mengakuisisi seribu debitur baru.
Direktur Finance, Planning, dan Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pelaku UMKM menjadi sasaran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disalurkan perseroan khususnya sektor konstruksi. Peningkatan kinerja sektor ini diharapkan dapat memberi efek berganda kepada UMKM di sektor pedagang besar dan eceran.
“Hingga akhir tahun, kami masih membidik sekitar 1.000 debitur UMKM untuk kami suntik pembiayaan agar bisnisnya tetap melaju sehingga ekonomi Indonesia tetap bergulir,” ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (12/8).
Menurutnya perseroan akan membidik potensi realisasi kredit dengan berkolaborasi dengan e-commerce untuk penyaluran kredit UMKM secara digital. Nantinya lewat e-commerce, perseroan dapat memajang produk dan jas di platform e-commerce agar customer dapat mengakses produk perbankan lebih mudah melalui platform digital.
“Kami masih menjajaki sejumlah e-commerce, kami harapkan pada kuartal IV tahun ini sudah dapat memulai pilot project,” ucapnya.
Di samping itu, Nixon melanjutkan saat pandemi ini membuat kebiasaan baru, masyarakat mulai berbelanja, sekolah, bekerja dan lainnya lewat daring. Ada juga peningkatan penjualan dan permintaan produk di e-commerce selama masa pandemi.
“Tren ini pun perlahan meningkatkan aktivitas ekonomi digital lewat e-commerce dan tercermin dalam transaksi digital payment,” ucapnya.
Adapun, Nixon menilai UMKM tetap menjadi sektor yang penting dalam pemulihan ekonomi dalam negeri, sehingga perlu didukung oleh semua pihak termasuk bank-bank pelat merah.