Jumat 31 Jul 2020 14:22 WIB

Luhut Dorong Pembukaan Pariwisata Bali

Luhut menyebut pembukaan wisata di Bali pun penuh pertimbangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (kanan) berbincang saat Rakor Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Banyuwangi, Jawa Timur, belum lama ini. Luhut menyatakan, pembukaan wisata di Bali dilakukan dengan berbagai pertimbangan.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (kanan) berbincang saat Rakor Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi di Pendopo Banyuwangi, Jawa Timur, belum lama ini. Luhut menyatakan, pembukaan wisata di Bali dilakukan dengan berbagai pertimbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Bali menggelar Deklarasi Program Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), kemarin.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Bali dan pariwisata adalah dua hal yang saling melekat dan tak terpisahkan. Luhut menyebut pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang sangat komprehensif dalam penanganan Covid-19. 

Baca Juga

"Saya ingin menginformasikan sekarang hampir semua sektor itu tertangani dengan baik, program-program bantuan, program-program stimulus itu dilakukan dengan baik," ujar Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (31/7).

Luhut menilai sudah waktunya ekonomi mulai dipulihkan. Ia menyatakan, pembukaan kembali aktivitas wisata Bali juga dilakukan penuh pertimbangan. 

Ia melihat banyak daerah di Bali berada di level hijau dan ada beberapa zona kuning, tanpa zona merah. Luhut mengakui, masalah kesehatan penting. Karena itu protokol kesehatan jangan sampai ditawar-tawar. "Kita semua harus bahu-membahu untuk menegakkan disiplin ini," ungkap Luhut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement