REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana melakukan aksi sekuritasiasi senilai Rp 2 triliun pada semester dua 2020. Aksi korporasi ini menyasar investor whosale dan ritel.
Direktur Finance, Planning, and Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, nantinya sekuritasiasi dana sekitar 10 persen sampai 20 persen dari target Rp 2 triliun akan menyasar segmen ritel.
"Kami coba ada bagian yang bisa diritelkan pertama kali," ujar Nixon saat konferensi pers virtual, Senin (27/7).
Menurutnya, aksi korporasi ini dapat terealisasi pada Agustus mendatang. Diharapkan rencana ini dapat menjadi produk sekuritisasi pertama perseroan pada segmen ritel.
BTN telah bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial dan PT Mandiri Manajemen Investasi untuk segmen ritel.
Nixon menyebut aksi korporasi ini menjadi pilihan investasi menarik yang berbeda dengan obligasi maupun instrumen lainnya. "Underlying rumah ini sangat cocok untuk tipe yang membutuhkan likuiditas," ucap Nixon.