Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Setelah Inggris melarang teknologi 5G Huawei di jaringannya pada akhir 2027, kini Jerman turut masuk ke 'medan pertempuran'. Apakah negara itu akan mengikuti jejak Inggris?
Menurut Anggota Oposisi partai Hijau Jerman yang mengetuai Delegasi Parlemen Eropa untuk Hubungan dengan China, Reinhard Buetikofer; Jerman belum mengambil keputusan pasti terhadap Huawei.
"Keputusan (soal peran Huawei di jaringan 5G Jerman) masih diperdebatkan," ujar Buetikofer, seperti dilansir dari VOA News, Jumat (24/7/2020).
Baca Juga: Gegara Boikot Iklan, Facebook Kehilangan Cuan Jutaan Dolar
Baca Juga: 5 Web Baca Manga Online, Bakal Hadirkan One Piece 986 Tanggal...
Namun kabarnya, langkah Inggris untuk menghapus komponen teknologi Huawei dalam jangka tujuh tahun ke depan bakal menjadi acuan bagi Jerman dalam mengambil keputusan terhadap Inggris.
Buetikofer berkata, "keputusan Inggris berpotensi begitu berdampak pada keputusan yang akan Jerman ambil."
Ia pun menantang Kanselir Jerman, Angela Merkel untuk mengambil keputusan tegas terhadap Huawei; dengan memboikotnya dari jaringan 5G negara. Namun, ia membantah kalau masukan untuk memboikot Huawei merupakan hasil tekanan dari Amerika Serikat.
"Saya menentang peran Huawei di jaringan 5G Jerman bukan karena ingin membantu AS, melainkan karena menurut saya (teknologi Huawei) merupakan ancaman bagi keamanan nasional Jerman," jelasnya.
Sama seperti negara lain, argumen Jerman berakar pada debat mengenai cara mengatasi meningkatnya kekuatan China.
Merkel, sebagai pemimpin, menekankan pentingnya dialog dengan China; tak terpengaruh ketegangan nasional yang terjadi. Di sisi lain, mayoritas anggota parlemen Jerman percaya kalau China sedang menyebarkan gaya pemerintahan otoriter di berbagai belahan dunia, lewat ekonomi.