REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan volume transaksi komoditas ekspor perikanan sebesar Rp 2,6 triliun pada semester satu 2020. Pencapaian ini tumbuh 10,34 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan pada masa pandemi perseroan berupaya meningkatkan perdagangan internasional terutama mendorong ekspor dengan menggunakan global value chain.
“Kami memanfaatkan jaringan korespondensi dan jaringan layanan kantor cabang luar negeri yang tersebar di berbagai negara,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (17/6).
Menurutnya peningkatan transaksi komoditas ekspor perikanan berdampak positif terhadap pendapatan bisnis internasional perseroan tumbuh 16,8 persen pada semester satu 2020. “Kita sukses ekspor perikanan tergambarkan dari salah satu nasabah BNI yang terbantu ekspor di tengah pandemi, yaitu PT Satya Trinadi Komira Perkasa. Perusahaan ini mampu membukukan volume transaksi sebesar 25,04 persen pada semester I 2020,” jelasnya.
Pengekspor frozen fish ini memasarkan produknya ke China dan Taiwan, yang selama pandemi memberlakukan kebijakan ketat, terutama dalam layanan transaksional, logistik, dan perbankan. China dan Taiwan merupakan dua negara yang berada dalam area bisnis Kantor BNI Cabang Hong Kong dan didukung Business Representative Officer yang ditempatkan di Taiwan.
PT Satya Trinadi Komira Perkasa merupakan salah satu dari banyak Indonesian Related Business yang mendapatkan pelayanan perbankan BNI. Sementara perusahaan asal Indonesia yang mengekspor ke Jepang, mendapatkan pelayanan maksimal dari Kantor BNI Cabang Tokyo seperti PT Perikanan Nusantara (Persero).
BUMN tersebut telah memanfaatkan eksistensi jaringan BNI di luar negeri untuk bertransaksi dengan para pembeli mereka. Berkat adanya BNI Tokyo, proses penerimaan pembayaran ekspor ikan menjadi semakin mudah.
“Demikian juga di belahan dunia yang lain. Kantor BNI Cabang New York juga memberikan fasilitas pembiayaan kepada Crystal Cove yang merupakan pembeli dari KELOLA Group, yang merupakan debitur BNI di Surabaya,” ucapnya.
BNI juga berupaya untuk meningkatkan layanan kepada nasabah eksportir dengan fitur BNI Trade Online (BTO) yang terintegrasi dengan platform perbankan digital BNI berbasis web. Ketersediaan layanan BNI Trade Online memberikan fleksibilitas kepada para nasabah untuk dapat lebih mudah mengajukan proses terkait instrumen transaksi Trade Finance, seperti Letter of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), hingga Guarantee yang dapat diakses dengan mudah di mana dan kapan saja. BTO dapat dimanfaatkan melalui perangkat elektronik apapun yang terkoneksi internet.
"Kami memang terus berkomitmen untuk memfasilitasi perolehan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance dan services yang tepat guna mendorong transaksi perdagangan ekspor," ucapnya.