Senin 13 Jul 2020 14:01 WIB

BRI Syariah Tawarkan Kurban Digital di Masa Pandemi

Kurban Digital diharapkan dapat memberdayakan peternak lokal agar mandiri.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
BRI Syariah (ilustrasi). BRI Syariah memfasilitasi Kurban Digital untuk memudahkan nasabah beribadah kurban tahun ini.
Foto: Republika/Yasin Habibi
BRI Syariah (ilustrasi). BRI Syariah memfasilitasi Kurban Digital untuk memudahkan nasabah beribadah kurban tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRI Syariah Tbk menawarkan kurban digital bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah qurban di tengah pandemi. Masyarakat dapat berqurban tanpa harus keluar rumah dan membantu pedagang hewan qurban memaksimalkan penjualannya.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Mulyatno Rachmanto menyampaikan,

BRI Syariah akan memaksimalkan Kurban Digital melalui aplikasi mobile BRIS Online. Melalui aplikasi tersebut, masyarakat dapat melaksanakan ibadah qurban secara daring.

"Caranya dengan masuk ke menu Ziswaf kemudian pilih menu kurban, masukkan nominal, dan konfirmasi," kata Mulyanto dalam keterangan pers, Senin (13/7).

BRI Syariah sudah bekerja sama dengan lembaga-lembaga Ziswaf terpercaya seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan ACT sehingga masyarakat bisa memilih lembaga Ziswaf yang diinginkan. Daging qurban kemudian didistribusikan oleh lembaga-lembaga tersebut kepada pihak yang membutuhkan.

Mulyatno mengatakan, Kurban Digital merupakan solusi beramal di tengah pandemi. Pemanfaatan teknologi digital perlu dimaksimalkan untuk hal-hal baik seperti ini, terutama mengakomodasi masyarakat yang ingin beribadah.

"Kami memastikan hewan qurban berkualitas dan sudah layak dikurbankan menurut syariat Islam serta melalui kendali mutu yang amanah," kata Mulyanto.

Melalui Kurban Digital, BRI Syariah juga berharap dapat memberdayakan peternak lokal agar mandiri di tengah kondisi pandemi. Pembeli kurban diprediksi akan jauh berkurang dibandingkan tahun lalu karena terganggunya stabilitas ekonomi akibat pandemi dan sebagian masyarakat yang takut keluar rumah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement