Kamis 09 Jul 2020 16:25 WIB

PLN Verifikasi Madrasah yang Belum Teraliri Listrik

Madrasah di Jawa Timur jadi yang terbanyak belum teraliri listrik PLN.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berjanji akan segera melakukan verifikasi dengan turun ke lapangan untuk mengecek terkait 13 ribu madrasah yang belum teraliri listrik.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berjanji akan segera melakukan verifikasi dengan turun ke lapangan untuk mengecek terkait 13 ribu madrasah yang belum teraliri listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berjanji akan segera melakukan verifikasi dengan turun ke lapangan untuk mengecek terkait 13 ribu madrasah yang belum teraliri listrik. Direktur Regional Bisnis Jawa, Madura dan Bali, PLN Haryanto WS mengatakan saat ini tim PLN di daerah, khususnya di Jawa akan mengecek data madrasah mana yang membutuhkan aliran listrik.

"Insya Allah teman-teman PLN sudah mulai jalan untuk mengecek data tersebut," ujar Haryanto kepada Republika.co.id, Kamis (9/7).

Baca Juga

Ia juga mengatakan akan berkordinasi dengan pihak Kementerian Agama dan Pemda setempat untuk mendeteksi mana saja madrasah yang belum teraliri akses listrik. "Kami siap berkordinasi," ujar Haryanto.

Data Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan belasan ribu madrasah belum teraliri listrik dan belum memiliki akses internet. Kebanyakan madrasah-madrasah minim akses tersebut ternyata berada di Pulau Jawa.

Dari data yang diperoleh Republika.co.id dari Kemenag, daerah terbanyak dengan madrasah tak berlistrik adalah Jawa Timur (2.945 madrasah), kemudian Jawa Barat (2.522), Jawa Tengah (870), serta Banten (592). Madrasah tak dialiri listrik juga mencapai 272 unit di DKI Jakarta.

Meski secara proporsional, jumlah madrasah memang paling banyak terdapat di Jawa Timur (20.293 madrasah) kemudian Jawa Barat (15.641) dan Jawa Tengah (11.307). Selain di Jawa, tak ada satupun daerah di Tanah Air tanpa medrasah yang belum dialiri listrik. Paling sedikit di Bali (8 madrasah) dan terbanyak di luar Jawa adalah Sumatra Utara (803). Secara total, jumlah madrasah yang belum dialiri listrik mencapai 11.998 unit.

Jumlah madrasah yang belum dialiri listrik tersebut belum termasuk yang menggunakan generator (genset) berbahan bakar diesel untuk opersional sehari-hari. Jawa Timur lagi-lagi jadi pemuncak madrasah dengan genset itu sebanyak 143 unit disusul Riau (130). Total madrasah yang menggunakan genset mencapai 622 madrasah.

Kondisi rawan listrik tersebut berkebalikan dengan data rasio elektrifikasi yang dilansir Kementerian ESDM. Rasio elektrifikasi di masing-masing provinsi di Pulau Jawa itu dicatatkan seluruhnya 99,99 persen, terkecuali di Jawa Tengah yang mencapai 99,97 persen.

Selain ketiadaan listrik, madrasah-madrasah di Pulau Jawa juga paling banyak belum memiliki akses internet. Perinciannya, 3.193 di Jawa Timur, 2.684 di Jawa Barat, 1.039 di Jawa Tengah. Selain itu, ada 637 di Banten, 272 di DKI Jakarta, dan 83 di DI Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement