REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong lahirnya startup yang nantinya bisa menjadi unicorn dan decacorn seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak, dan lainnya. Dengan begitu, Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi unicorn dan decacorn.
"Apalagi penetrasi internet kita masih termasuk rendah yakni 64 persen, ini jauh ketinggalan dibandingkan negara lain," ujar Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa, (7/7).
Meski begitu, lanjutnya, Indonesia memiliki peluang besar, sebab meski penetrasi internetnya rendah namun jumlah penggunanya terus naik. Pengguna internet di Tanah Air kini mencapai 175 juta, sedangkan di Filipina baru 73 juta, Thailand 52 juta, dan Singapura 5 juta.
"Makanya banyak startup dunia ke Indonesia. Indonesia pun negara nomor dua dengan ekosistem startup terbaik di dunia," jelasnya.
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan nilai valuasi mencapai 1 juta dolar AS. Sementara sebutan decacorn ditujukan bagi startup bernilai valuasi menembus 10 miliar dolar AS.
Tahun ini, Kemenparekraf membuka kembali program tahunan Baparekraf for Startup (BEKUP). Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia pada tahapan new normal atau normal baru.
Setelah empat tahun berjalan sejak 2016, BEKUP telah memfasilitasi 390 pre-startup di 15 kota seluruh Indonesia. Pada tahun kelimanya ini, BEKUP mengajak para startup pemula bersama memulihkan ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia lewat ide dan inovasi bisnis mereka.
"Program ini satu langkah dalam digitalisasi. Sebelumnya ada Nadiem Makarim yang kenalkan Gojek padahal ojek sudah ada dari dulu, kita ingin ada anak muda lain yang tawarkan solusi untuk industri pariwisata khususnya umat manusia," jelas Joshua.
Pada program BEKUP, sambungnya, terdapat inkubasi. Sebanyak 500 startup dari beberapa daerah seperti Surabaya, Bali, Medan, dan Makassar akan diseleksi dan di-mentoring selama sebulan penuh.
Nantinya mereka akan disaring menjadi 40 startup terpilih. "Kita harap setelah program ini, startup bisa ciptakan inovasi dan teknologi yang berdampak positif dan diharapkan membuat terobosan bermanfaat supaya bisa bangkit dan maju di tengah situasi pandemi," tuturnya.