REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat BUMN dari Pusat Studi BUMN Syamsul Anam mengaku menunggu realisasi rencana Menteri BUMN Erick Thohir menggabungkan bank-bank syariah anak BUMN. Syamsul menilai, rencana penggabungan bank syariah anak BUMN juga menjadi kabar segar bagi dunia perbankan syariah.
"Rencana penggabungan bank-bank syariah anak BUMN ini patut dinanti. Pasalnya gagasan ini akan mendorong konsolidasi dari berbagai aspek," ujar Syamsul saat dihubungi Republika di Jakarta, Senin (6/7).
Syamsul yang juga Dosen Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, mengatakan, rencana penggabungan bank-bank syariah anak BUMN akan memberikan tenaga dorong baru bagi perluasan layanan jasa keuangan syariah di tanah air. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kata Syamsul, bank-bank syariah anak BUMN seharusnya mampu tumbuh di atas enam persen.
Syamsul meyakini penggabungan bank syariah BUMN juga akan memberikan manfaat bagi bank-bank syariah anak BUMN itu. "Penggabungan ini juga akan memberikan ruang yang lebih longgar bagi konsolidasi pada sisi ekuitas, aset dan nilai korporasi agar lebih lincah bergerak seiring makin sengitnya persaingan industri keuangan, baik regional, global, maupun lokal," kata Syamsul.