REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mendorong program pemulihan ekonomi nasional melalui penyaluran dana pemerintah sebesar Rp 30 triliun dalam bentuk pemberian kredit. Perseroan berencana melakukan ekspansi kredit sebesar Rp 30,3 triliun dalam enam bulan ke depan.
Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan komposisi kredit perumahan sekitar 70 persen akan difokuskan pada Kredit Perumahan Rakyat (KPR). “Kami yakin demand-nya masih tumbuh. Estimasi kredit Insyaallah bisa tumbuh 4-5 persen,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/7).
Menurutnya penyaluran KPR subsidi BTN juga masih berlanjut di tengah pandemi, terlebih dengan adanya pelonggaran PSBB. Setelah PSBB dilonggarkan terjadi peningkatan permintaan KPR subsidi.
"Demand bulan Juni sudah lebih tinggi 30-40 persen dibandingkan Mei lalu. Pelonggaran PSBB berpengaruh positif terhadap kredit perumahan," ucapnya.
Himbara merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini dari enam persen-13 persen menjadi satu persen - lima persen (yoy). Angka itu lebih tinggi dari target pertumbuhan kredit industri perbankan yang telah direvisi OJK sebesar nol persen - dua persen dibanding target awal 10 persen - 12 persen pada akhir tahun ini.
“BTN menargetkan kredit tahun ini tumbuh 4-5 persen, turun dari target awal 6-8 persen (yoy),” ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika