Sabtu 27 Jun 2020 21:57 WIB

Masuki Zona Hijau, Sukabumi Longgarkan Aktivitas Ekonomi

Jam operasional perekonomian khususnya perdagangan mulai dilonggarkan.

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi
Foto: Humas Pemkot Sukabumi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Memasuki zona hijau, Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat mulai melonggarkan jam operasional perekonomian khususnya perdagangan. Mulai dari pertokoan non-sembako, pasar modern hingga pasar tradisional.

"Bertahap kita longgarkan waktu operasional pusat-pusat perdagangan mulai dari waktu buka hingga tutup, biasanya tutup pukul 16.00 WIB, sekarang bisa pukul 20.00 WIB dan ada juga pukul 22.00 WIB," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Sabtu (27/6).

Baca Juga

Menurut dia, aktivitas perekonomian merupakan tulang punggung warga Kota Sukabumi. Karena mayoritas masyarakat di Kota Mochi ini usahanya bergerak di bidang jasa dan perdagangan. Diharapkan dengan aktivitas perekonomian mulai kembali normal pendapatan dan daya beli masyarakat kembali meningkat.

Meskipun belum seutuhnya dinyatakan zona hijau dan masih berada di zona biru, tetapi pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memberikan kelonggaran agar Kota Sukabumi menjadi zona hijau. Ini dipengaruhi oleh kajian epidemiologi sudah sangat terkendali terkait penyebaran COVID-19.

Namun demikian, masyarkat harus tetap mendisiplinkan dirinya sendiri seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta memakan makanan yang bergizi agar tidak mudah terserang penyakit khususnya Covid-19.

Dengan mulai normalnya aktivitas perekonomian, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) khususnya yang terkait dengan penanggulangan virus yang bisa menyebabkan kematian ini untuk turun ke lapangan. Seperti memberikan imbauan dan menegur warga yang tidak mentaati protokol kesehatan.

"Di masa pemulihan ini warga harus tetap waspada apalagi datang ke lokasi pusat keramaian seperti pasar modern maupun maupun tradisional. Kami juga mengimbau agar seluruh pertokoan yang ada di Kota Sukabumi selalu menyediakan tempat cuci tangan atau minimalnya hand sanitizer," tambahnya.

Di sisi lain, Fahmi mengatakan Kota Sukabumi yang meraih penghargaan dari pemerintah pusat terkait kluster pasar modern tentunya ini menjadi kebanggaan, karena dengan kerja sama seluruh pihak dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di pasar modern, dinilai menjadi yang terbaik di Indonesia oleh pusat.

Tentunya, ini harus menjadi contoh dan model bagi pasar moderen yang ada di Kota Sukabumi dalam menerapkan standar kesehatan di masa normal baru. Setiap pengunjung maupun pegawai sebelum masuk diperiksa dahulu suhu tubuhnyaKemudian mewajibkan cuci tangan atau membilas menggunakan hand sanitizer baik sebelum maupun sesudah beraktivitas di pasar moderen dan seluruh yang berkegiatan wajib menggunakan masker. 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement