REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan rencana soal badan cadangan pangan karena produksi bahan pangan di Indonesia sangat bergantung pada kondisi alam. Musim panen hanya terjadi pada awal tahun yang kini bergeser ke Maret dan April serta Juli dan Agustus. Sementara itu, sisanya, tingkat produksi terbilang landai.
Oleh karena itu, sistem pengelolaan penyimpanan bahan pangan yang dipimpin atau dikelola TNI dibutuhkan. Pasalnya, ketersediaan bahan pangan selalu menjadi prioritas militer saat perang.
"Di dunia militer itu, harus memiliki tiga hal saat perang. Bukan hanya amunisi perang, juga sistem kesehatan dan pangan," ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (24/6).
Suharso berharap pembentukan badan cadangan pangan strategis nasional bisa dimulai tahun depan. Selanjutnya, pemerintah akan mencari tempat yang sesuai untuk menyimpan cadangan pangan.
Selain itu, Suharso menambahkan, pemerintah menargetkan pencetakan sawah baru yang berada di Kalimantan Tengah. Setidaknya lahan seluas 165 ribu hektare diperkirakan akan diolah menjadi sawah pada tahun depan. "Kami juga desain sistem ini," kata Suharso.