Sabtu 20 Jun 2020 20:04 WIB

230.000 Data Pasien Corona Indonesia Dijual di Dark Web

230.000 Data Pasien Corona Indonesia Dijual di Dark Web

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
HAH!! Ngeri Banget, 230.000 Data Pasien Corona Indonesia Dijual di Dark Web!. (FOTO: Unsplash/Markus Spiske)
HAH!! Ngeri Banget, 230.000 Data Pasien Corona Indonesia Dijual di Dark Web!. (FOTO: Unsplash/Markus Spiske)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Basis data pasien COVID-19 diretas dan dijual bebas oleh para hacker melalui dark web. Sebanyak 230.000 data Covid-19 Indonesia ditawarkan di forum online RaidForums.

Akun penjual bernama Database Shopping mengaku basis data tersebut telah bocor pada 20 Mei 2020. "I sell it to the enthusiast," tulis si penjual data COVID-19 Indonesia yang artinya "Saya menjual ke mereka yang tertarik."

Baca Juga: Lagi, Jawa Timur Kembali Pimpin 'Penyumbang' Pasien Corona Terbanyak di RI

Menurut pantauan SINDOnews, Sabtu (20/6/2020), basis data yang dijual oleh peretas terdiri dari berbagai hal. Mulai dari nama, umur, jenis kelamin, kewarganegaraan, nomor telepon, alamat tinggal, nomor identitas.

Bukan hanya itu, dalam data yang dijual terdapat jenis kasus, tanggal awal risiko, keluhan sakit, hasil laboratorium, tanggal sampel, hingga hasil tes COVID-19.

Kebocoran data ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Indonesia. Selama tahun 2020, sudah ada banyak kasus kebocoran data yang menimpa beragam industri di Tanah Air.

Di forum yang sama, para peretas juga diduga menjual data akun e-commerce Tokopedia dan Bukalapak. Ada juga data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dilaporkan bocor dan dijual bebas di dark web.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement