REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung program pengembangan platform Pasar Digital (PaDi) UMKM yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai langkah mengoptimalkan besaran belanja BUMN pada sektor UMKM dan memperkuat perekonomian dengan memanfaatkan layanan Information and Communication Technology (ICT).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan Pupuk Indonesia selama ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor UMKM di Indonesia. Tercatat, transaksi Pupuk Indonesia Grup yang melibatkan UMKM mencapai Rp 2,35 triliun, meliputi bidang Jasa Ekspedisi dan Pengepakan, Pengadaan Peralatan Mesin dan Sewa Peralatan Mesin serta Jasa Advertising, dengan total UMKM yang dilibatkan sejumlah 11.725 UMKM.
"Kami pun siap untuk lebih mengoptimalkan besaran belanja pada sektor UMKM demi meningkatkan sinergi antara BUMN dan UMKM sebagaimana arahan Pak Menteri," kata Aas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (16/6).
PaDi UMKM merupakan platform Digital yang diinisiasi Kemetrian BUMN untuk memonitor kontribusi BUMN terhadap UMKM di seluruh Indonesia, meliputi pengumpulan informasi penjual UMKM, enabler e-Commerce dengan mengintegrasikan marketplace, B2B, maupun E-Procurement, monitoring kontribusi BUMN belanja ke UMKM, dan monitoring penyaluran fasilitas pembiayaan atau permodalan UMKM.
Platform tersebut mempertemukan UMKM dengan BUMN guna mengoptimalkan, mempercepat dan mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM, serta memperluas dan mempermudah UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Pelaksanaan kick off dan penandatanganan nota kesepahaman secara digital program PaDi UMKM telah digelar pada Senin (15/6) dengan disaksikan langsung Menteri BUMN Erick Thohir.
Penandatanganan dilakukan sembilan Direktur Utama BUMN yang terlibat dalam ekosistem PaDi UMKM. Dalam PaDI UMKM, Telkom berperan sebagai Data Centralized Agregator, bersama tujuh BUMN terdiri atas Pupuk Indonesia, Pertamina, BRI, PNM, PTPP, Waskita, dan WIKA, yang akan bertindak sebagai Top Pilot pada delapan kelompok kegiatan UMKM, termasuk Rumah Kreatif BUMN (RKB) dan Community Development Center (CDC) masing-masing BUMN. Selain itu, 3 akan ada tiga BUMN yang bertindak sebagai lembaga pembiayaan, yakni BRI, Pegadaian, dan PNM.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan situasi Covid-19 membawa dampak yang cukup signifikan terhadap sektor UMKM, berbeda kondisinya pada tahun 1998 yang mana UMKM justru dapat bertahan. Oleh karenanya demi membantu sektor UMKM, ia meminta belanja BUMN sampai Rp 14 miliar diprioritaskan pada sektor UMKM.
"Saya yakin dengan adanya platform PaDi UMKM ini dapat memperluas channel UMKM serta membantu mempersiapkan UMKM dalam memasuki new normal melalui transaksi yang akan banyak dilakukan secara digital," kata Erick.
Erick menilai melalui platform PaDi UMKM, BUMN dapat melakukan belanja secara digital sehingga lebih cepat, transparan, dan meningkatkan efisiensi. Dengan masuknya UMKM dalam ekosistem PaDi UMKM, tentunya dapat memperluas jaringan secara daring, meningkatnya penjualan atas peningkatan transaksi, serta menjadi suatu experience dalam memasuki dunia transaksi digital.
Selain itu, kata Erick, UMKM juga akan mendapatkan kemudahan akses pembiayaan dari BUMN yang artinya juga membawa dampak pada peningkatan penyaluran kredit bagi BUMN penyalur pembiayaan.