REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lazada menyatakan, jutaan barang produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal sudah tersedia di platformnya. Hal itu berkat program Bangga Buatan Indonesia yang telah diresmikan lansung oleh Presiden Joko Widodo.
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono mengatakan, dalam satu pekan pertama diperkenalkannya kanal khusus #banggabuatanIndonesia di Lazada, lebih dari 750 ribu pengunjung datang. Mereka pun berbelanja produk lokal di kanal tersebut.
Kini Lazada bergabung dalam program Kakak Asuh UMKM (KAU) yang diluncurkan Kementerian Koperasi dan UKM. KAU merupakan bagian dari program Bangkitkan Bisnismu yang digagas Lazada sejak awal masa pandemi.
"Kami sangat optimis Bangkitkan Bisnismu bisa berkontribusi terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, sekaligus mendukung perekonomian negara dan pelaku UKM. Salah satu inisiatif dalam program Bangkitkan Bisnismu ini adalah KAU, yang merupakan kemitraan Lazada dengan SMESCO Indonesia," kata Monika dalam peluncuran KAU secara online pada Senin, (15/6).
Program KAU, lanjutnya, merupakan salah satu upaya mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengembangkan bisnis mereka di ranah digital, terutama melalui e-commerce. Program KAU tidak hanya menjadi ajang perkenalan dan pemberdayaan UMKM tapi juga memberikan kesempatan kepada sellers Lazada yang sukses utuk membimbing UMKM konvensional. Dengan begitu, para pelaku UMKM dapat pula meraih sukses di pasar digital.
"Setiap kakak asuh diharapkan bisa membantu dua sampai tiga UMKM supaya mulai mengembangkan bisnis mereka di e-commerce," kata Monika.
Sellers Lazada berkesempatan menjadi Kakak Asuh. Para adik asuh akan diseleksi berdasarkan beberapa kriteria, di antaranya kesamaan visi dan misi memberdayakan UKM di Indonesia.
Saat ini, sellers Lazada yang sudah berhasil membangun bisnis mereka platform tersebut, aktif berbagi ilmu melalui berbagai payung komunitas seperti Lazada Club dan Lazada University. Pada tahap awal, Lazada Indonesia akan mulai merekrut 100 calon kakak asuh, masing-masing dengan maksimum tiga adik asuh yang akan dibimbing.