REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membawa perubahan di sektor penerbangan Indonesia. Penumpang pesawat diklaim melakukan adaptasi kebiasaan baru dengan mengedepankan aspek kesehatan dan kebersihan.
“Pemandangan penumpang pesawat yang berhenti di depan mesin otomatis hand sanitizer untuk kemudian membersihkan tangan adalah hal yang biasa. Mereka kini lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan,” kata President Director PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (12/6).
Awaluddin menyebut perilaku pakai masker hingga di pesawat, cuci tangan dan jaga jarak dapat teramati di 19 bandara yang dikelola AP II. Sejak Maret 2020, AP II menyediakan 355 mesin otomatis hand sanitizer, menambah 53 wastafel, 82 alat thermos gun dan 29 thermal scanner.
"Di ruang tunggu (boarding lounge) atau di titik-titik antrean, penumpang pesawat menerapkan physical distancing bahkan terkadang tanpa diingatkan," klaim Awaluddin.
Selain itu, setiap penumpang pesawat dibiasakan melakukan PCR test dengan hasil negatif Covid-19 dan rapid-test dengan hasil non-reaktif Covid-19 jika ingin terbang. Sehingga penumpang rute domestik diwajibkan membawa identitas diri dan dokumen surat hasil PCR test (berlaku 7 hari pada saat keberangkatan) atau rapid-test (berlaku 3 hari pada saat keberangkatan) untuk diperiksa di bandara.
"Dibandingkan dengan kondisi normal, penumpang pesawat kini tiba di bandara jauh lebih awal untuk memproses keberangkatan," Awaluddin.
Diketahui, AP berupaya mengurangi sentuhan dalam pencegahan penularan corona. AP II menyediakan fasilitas touchless seperti tombol pedal kaki di lift, wastafel otomatis, mesin hand sanitizer otomatis.