REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Negara Bagian terpadat di Brasil, Sao Paulo, mencatat rekor kematian Covid-19 untuk hari kedua berturut-turut pada Rabu (10/6). Di sisi lain, ibu kota negara bagian itu mengizinkan toko-toko kembali dibuka dan bersiap membuka mal di kawasan tersebut.
Sao Paulo, yang menjadi episentrum pandemi di Brasil, mencatat 340 kematian baru dalam 24 jam terakhir sehingga menambah total menjadi 9.862 kematian, menurut kantor gubernur. "Angka tersebut seperempat dari jumlah total kematian di Brasil," katanya.
Kondisi itu tidak mengurungkan para pembeli untuk berbondong-bondong mendatangi kawasan perbelanjaan 25 de Marso di kota Sao Paulo, di mana sebagian usaha dibuka pada Rabu. Meski toko-toko yang dianggap penting seperti supermarket dan apotek tetap dibuka, kebanyakan toko di Sao Paulo tutup sejak Maret.
Para pembeli memadati jalan tersebut. Toko-toko hanya memperbolehkan mereka yang menggunakan masker dan menyediakan gel alkohol. Beberapa toko juga menerapkan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung di pintu masuk.
"Saya takut sebab virus masih berkembang, tetapi kami juga musti bekerja dan membeli sesuatu untuk dijual, meski selalu dilindungi oleh masker," kata penjual Vanessa Pereira.
Mal di kota itu kembali dibuka pada Kamis (11/6) selama empat jam setiap harinya. Ini diputuskan setelah adanya kesepakatan dengan otoritas untuk mengurangi akses publik sebagai langkah pencegahan penularan.
Keputusan untuk kembali membuka usaha didukung presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro, yang meminimalisasi krisis wabah virus corona. Ia menolak peringatan pakar kesehatan masyarakat bahwa penularan masih tinggi.
Brasil hingga kini melaporkan 772.416 kasus Covid-19, saat wabah terburuk di dunia setelah AS itu terus melonjak. Sedikitnya 39.680 orang meninggal akibat Covid-19, kematian tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Inggris.