Ahad 07 Jun 2020 09:43 WIB

OPEC Plus akan Perpanjang Pengurangan Produksi Minyak

Sebelumnya, produksi minyak dipangkas 9,7 juta barel per hari untuk Mei dan Juni.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Organisasi Negara-Negara pengekspor Minya (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin Rusia sudah melakukan pertemuan untuk membahas pengurangan produksi minyak.
Foto: MINCI
Organisasi Negara-Negara pengekspor Minya (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin Rusia sudah melakukan pertemuan untuk membahas pengurangan produksi minyak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Organisasi Negara-Negara pengekspor Minya (OPEC) dan sekutunya yang dipimpin Rusia sudah melakukan pertemuan untuk membahas pengurangan produksi minyak. Seorang Delegasi OPEC mengungkapkan kemungkinan besar pengurangan produksi minyak akan diperpanjang.

“Kemungkinan besar pertemuan hari ini akan menghasilkan perpanjangan perjanjian untuk satu bulan saja. Ini adalah tren umum dalam OPEC,” kata delegasi OPEC yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Ahad (7/6).

Saat ini, negara-negara penghasil minyak sudah melakukan pertemuan pada Sabtu (6/6) untuk membahas persetujuan perpanjangan pengurangan produksi minyak. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong negara-negara seperti Irak dan Nigeria mematuhi lebih baik lagi terkait pembatasan yang dilakukan.

Sebelumnya, pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, mengatakan akan meningkatkan pembatasan pasokan minyak pada Juni 2020. Sementara itu, anggota lain ingin menambah pemangkasan untuk periode lebih lama dari yang disepakati pada April 2020.

OPEC dan sekutunya pada April 2020 memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) untuk Mei dan Juni. Hal tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap penurunan 30 persen dalam permintaan bahan bakar di seluruh dunia yang disebabkan oleh pandemi virus corona. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement