Sabtu 30 May 2020 14:32 WIB

Miliarder Jepang Tersandung Skandal Pajak

Miliarder Jepang yang Sempat Ingin Ajak Wanita ke Bulan Tersandung Skandal

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Miliarder Jepang yang Sempat Ingin Ajak Wanita ke Bulan Tersandung Skandal. . .. (FOTO: BBC)
Miliarder Jepang yang Sempat Ingin Ajak Wanita ke Bulan Tersandung Skandal. . .. (FOTO: BBC)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Beberapa waktu lalu miliarder asal Jepang, Yusaku Maezawa pemilik jaringan fashion online Zozotown ini sempat ingin pergi ke bulan dan mencari wanita yang ingin diajak bersamanya. Namun, baru-baru ini ia diduga menghindari pajak senilai 500 juta yen atau sekitar Rp68,6 miliar.

Maezawa diklaim tidak melaporkan kekayaannya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Manajemennya pun telah memperbaiki laporan pajak Maezawa ke Biro Perpajakan Regional Tokyo, namun dia masih tercatat tidak membayar retribusi tambahan karena pendapatan yang tidak dilaporkan setara dengan kerugian yang dialami.

Baca Juga: Tak Pernah Berlakukan Lockdown, Jepang Kini Akhiri Masa Darurat Corona

Pria berusia 44 tahun ini juga dilaporkan tidak membayar pajak sebesar 99 juta yen selama 3 tahun hingga 2018 dalam penghasilan kena pajak pribadi yang diyakini diperoleh dari menjual lukisan mewahnya.

Namun ia membantah hal tersebut dan berkata kalau utang pajaknya hanya senilai 40 juta yen dan sudah termasuk retribusi.

Tak hanya itu, sumber juga mengatakan Maezawa kurang membayar biaya penggunaan jet pribadi kepada perusahaan travel pribadinya, Minato Ward di Tokyo, untuk perjalanan pribadinya.

"Saya tidak akan menghindar atau bersembunyi, jika kantor pajak menemukan sesuatu dalam pajak yang telah saya bayar, saya tidak akan ragu untuk menyelesaikannya, jadi tolong pakailah jet pribadi tersebut dengan baik," cuitnya dalam akun Twitter.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement