REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebelum mengambil keputusan untuk memenuhi permintaan Presiden Venezuela Nicolas Maduro kepada bank sentral Inggris, Bank of England, untuk menyerahkan emas yang dimiliki negaranya di brankas bank. Pengadilan di London mengatakan, pihaknya perlu memutuskan faksi politik mana di Venezuela yang diakui secara sah.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (29/5), selama beberapa dekade, Venezuela telah menyimpan emas yang merupakan bagian dari cadangan bank sentralnya di brankas lembaga keuangan asing termasuk di Bank of England. Bank England ini menyediakan layanan kustodian emas untuk negara-negara berkembang.
Tetapi sejak 2018, Bank of England telah menolak untuk mentransfer dana ke Pemerintah Maduro yang tidak diakui oleh Inggris.
Awal bulan ini, bank sentral Venezuela mengajukan klaim hukum mencoba memaksa bank untuk melepaskan 930 juta euro atau 1,03 miliar dolar dalam bentuk emas. Dana tersebut untuk mendanai upaya negara menghadapi virus corona atau Covid-19 di Venezuela.
Pemerintah Venezuela mengatakan memiliki kesepakatan dengan Program Pembangunan PBB untuk mengelola dana tersebut.
Namun menurut pernyataan dari kedua belah pihak, pengadilan mengatakan akan memulai sidang setelah 22 Juni. Sidang itu untuk menentukan kelompok mana yang dapat mewakili Venezuela dalam kasus ini. Apakah kelompok Maduro atau Juan Guaido pemimpin Majelis Nasional yang dapat mewakili Venezuela.
Lusinan negara termasuk Inggris, mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela. Alasannya, Maduro mencurangi pemilihan kembali dirinya pada 2018. Guaido juga telah menunjuk dewan direksi bank sentral serupa.
Maduro yang mempertahankan dukungan dari angkatan bersenjata Venezuela dan sekutunya Rusia dan China, menyebut Guaido sebagai boneka AS yang berusaha menggulingkannya dalam kudeta. Pengacara di Zaiwalla and Co, yang mewakili bank sentral pemerintah Maduro dalam kasus ini menyebut hasilnya 'hasil yang adil dan baik'.
Kepala perwakilan hukum luar negeri Guaido mengkonfirmasi isi putusan tersebut dan mengatakan tujuan sebenarnya rezim Maduro adalah menggunakan sumber daya bank sentral di luar kendali parlemen.
Terkait hal ini Bank of England menolak berkomentar.