REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk bekerja sama lebih lanjut pada penyesuaian produksi minyak untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak global.
"Presiden [Rusia] [Vladimir] Putin, Putra Mahkota Saudi [Mohammed bin Salman] menyepakati koordinasi lebih lanjut pada penyesuaian produksi minyak," kata Sekretariat OPEC melalui Twitter, Rabu.
Kedua produsen minyak mentah terbesar dunia setelah Amerika Serikat itu juga merupakan pemimpin kelompok beranggotakan 23 negara yang dikenal sebagai OPEC +.
Kelompok itu bulan lalu sepakat untuk mulai menurunkan total produksi minyak mentah negara-negara anggota sebesar 9,7 juta barel per hari (bph) dari 1 Mei hingga 30 Juni.
Dengan adanya upaya Arab Saudi dan Rusia menyelesaikan perbedaan mereka dan menyetujui koordinasi lebih lanjut pada produksi minyak, pasar terlihat lebih menjanjikan, terlebih setelah ketidaksepakatan antara kedua negara pada awal Maret menyebabkan harga minyak mentah merosot tajam.
Selama pertemuan OPEC+ di Wina, Austria, pada 6 Maret, Rusia enggan melakukan pemangkasan lebih banyak dalam pada tingkat produksi minyaknya.
Negara itu beralasan bahwa pemangkasan yang lebih jauh dan lebih lama dalam produksi akan membantu AS menggerus produsen minyak.
Namun, setelah harga minyak turun dari 45 dolar AS per barel menjadi sekitar 30 dolar AS per barel pada awal April, Moskow setuju untuk menurunkan produksinya dengan negara-negara OPEC+.
https://www.aa.com.tr/id/dunia/saudi-rusia-sepakati-kelanjutan-koordinasi-produksi-minyak/1856147