Jumat 22 May 2020 21:15 WIB

Menkop UKM Terima Bantuan Sembako dari Alumni ITS

Ikatan Alumni ITS memberikan bantuan 1.000 paket sembagi bagi pelaku UMKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tim peneliti menyiapkan makanan dan obat-obatan yang dibawa Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4).
Foto: Antara/Moch Asim
Tim peneliti menyiapkan makanan dan obat-obatan yang dibawa Robot Medical Assistant ITS-UNAIR (RAISA) saat diuji coba di Gedung Pusat Robotika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Selasa (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Keluarga Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA ITS) Surabaya memberikan bantuan berupa 1.000 paket sembako bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terdampak Covid-19. Bantuan diberikan melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).

“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada Ikatan Alumni ITS. Sebagian besar UMKM terganggu kegiatan usahanya, bahkan yang kehilangan pendapatan,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara serah terima bantuan tersebut di Kantor Kemenkop UKM pada Jumat (22/5).

Ia mengatakan, Kemenkop juga terbuka apabila ada pihak yang ingin memberikan bantuan kepada UMKM yang terdampak besar akibat pandemi. “Kami terbuka terhadap tawaran dari pihak-pihak yang berniat menyalurkan bantuan, terutama untuk usaha UMKM yang sebagian besar terdampak,” katanya. 

Selain paket sembako, Teten mengungkapkan, kementerian juga menerima bantuan berupa 200 ribu masker kain nonmedis. Masker tersebut kemudian disalurkan kepada para pedagang kuliner dan pedagang kecil lainnya yang harus tetap beroperasi di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta.

“Bantuan masker akan bertambah lagi hingga mencapai sejumlah 400 ribu. Di banyak negara, masker kain dianggap efektif mencegah penularan," ujar dia. 

Sesuai surat edaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lanjutnya, semua bantuan yang diterima oleh Kemenkop akan tercatat, mulai dari penerimaan hingga distribusi, agar tidak timbul gratifikasi. Ia juga mengakui pemerintah tidak bisa sendirian dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19, karena banyak yang terdampak sangat masif, sementara anggaran pemerintah terbatas. 

“Sebanyak 35 persen anggaran sudah ditarik oleh Kementerian Keuangan. Hal itu difokuskan ke bantuan sosial (bansos) dan stimulus ekonomi,” ujarnya. 

Sementara, Ketua Umum IKA ITS Sutopo Kristanto menyatakan, pihaknya terpanggil memberikan bantuan kepada pelaku UMKM karena kedekatan alumni ITS dengan UMKM. 

“IKA ITS sangat dekat dengan UMKM akibat pandemi," ujarnya pada kesempatan serupa. 

Dalam masa pandemi ini, sambungnya, ITS dan alumni ITS telah melakukan banyak hal. Di antaranya melakukan riset unggulan, membuat hand sanitizer dan masker, melakukan tes emergency ventilator, hingga membuat Robot Raisa (Robot Assistant ITS) yang dapat membantu tenaga kesehatan meminimalkan interaksi langsung dalam menangani pasien Covid-19, sehingga dapat mengurangi potensi penularan Covid-19 kepada tenaga medis.

“Dapat saya laporkan, IKA ITS telah melakukan beberapa hal selama pandemi Covid-19. Antara lain memproduksi riset unggulan, hand sanitizer, masker, termasuk Raisa yang termasuk produk unggulan riset nasional yang baru diresmikan Presiden Jokowi,” jelas dia. 

Usai serah terima bantuan, Sekretaris Kemenkop Rully Indrawan mendistribusikan secara langsung paket sembako ke para pelaku UKM terutama yang berada di lingkungan Kemenkop. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement