REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Toll Road (WTR) memprediksi adanya penurunan lalu lintas yang signifikan sebesar 60-80 persen di ruas tol milik anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk itu menjelang mudik Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Lalu lintas di ruas tol Jakarta diperkirakan mengalami penurunan hingga 80 persen dan ruas Tol Trans Jawa hingga 60 persen.
"Penurunan dari kondisi sebelum diberlakukannya PSBB atau kondisi normal," kata Corporate Secretary WTR Alex Siwu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/5).
Ia mengatakan volume penurunan itu juga dihitung berdasarkan asumsi larangan mudik yang diimbau oleh pemerintah dalam bentuk pengendalian sejumlah transportasi. Untuk mendukung pelayanan operasional dan memastikan kelancaran jalan tol, WTR telah membentuk satuan tugas yang akan berkoordinasi secara intensif dengan sejumlah pihak.
Pihak-pihak itu di antaranya dengan pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengamanan dan kesiagaan kendaraan pelayanan lalu lintas (mobil derek, ambulance dan rescue) serta informasi luar ruang melalui Variable Message Sign (VMS) yang berisi update terkini kondisi lalu lintas di ruas tol.
Satuan tugas juga akan selalu memastikan sarana dan prasarana jalan tol dalam kondisi baik dan mengatur distribusi lalu lintas. Kesiapan WTR dalam menghadapi Lebaran tahun 2020 ini juga dilakukan di rest area.
Keseluruhan fasilitas pelayanan di lingkungan rest area seperti masjid, toilet, SPBU dan tempat makan pujasera beroperasi dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Pembatasan akses keluar masuk rest area pun dilakukan dengan tujuan tidak menimbulkan keramaian atau kerumunan.
Pengecekan suhu badan bagi pengguna jalan tol akan dilakukan di rest area dan check point di gerbang tol oleh petugas dengan menggunakan alat thermal gun. Jika ada pengguna jalan tol yang tidak menggunakan masker atau menunjukkan gejala Covid-19 akan diarahkan oleh petugas menuju check point untuk dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan yang disediakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang menggunakan APD penanganan COVID-19.
"Kami juga mengimbau bagi para pengguna jalan untuk secara mandiri melakukan tanggap kebersihan pribadi seperti selalu cuci tangan, membawa hand sanitizer, peralatan ibadah pribadi, serta memastikan saldo kartu elektronik cukup sebelum memasuki ruas tol, karena sesuai dengan protokol Covid-19, top up di gerbang tol ditiadakan sebagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19," imbuh Alex.
Pelayanan sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19 itu dilakukan berdasarkan SE Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 07/SE/M/2020.