Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Kelompok peretas ShinyHunters menjual data 11 perusahaan, termasuk toko daring Bhinneka.com dan Tokopedia, ke situs ilegal di dark web.
Perusahaan lainnya, yakni: Homechef, Minted, Styleshare, GGuMim, Mindful, StarTribune, ChatBooks, The Chronicle of Higher Education, dan Zoosk.
"Dalam serangan terbaru, para peretas telah mencuri lebih dari 73,2 juta data perusahaan. Para peretas dilaporkan menjual sekitar 18 ribu dolar AS (sekitar Rp267,3 juta) per basis data," lapor laman berita IBT Times, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Startup Ini Himpun Rp87,5 M dalam IPO, Lebih Rendah Rp12,5 M dari Target
Baca Juga: 1,2 Juta Dana Pengguna Diretas, Ini Profil Perusahaan Bhinneka.com yang Berdiri Sejak Tahun 1999
ShinyHunters telah mengambil 30 juta data pribadi pengguna kencan daring Zoosk, 15 juta data dari layanan cetak Chatbooks, lebih dari 1 juta data surat kabar StarTribune dari Amerika Serikat, 3 juta data majalah fesyen Korsel GguMim.
Begitu juga dengan 2 juta data pribadi majalah kesehatan Mindful, serta 1,2 juta data pribadi pengguna toko daring Bhinneka.com. "Data yang bocor berisi catatan pengguna yang sah sehingga berisiko menyebabkan ancaman parah bagi seluruh pengguna terdampak," sebut laporan BleepingComputer.
Perlu diketahui, ShinyHunters merupakan dalang di balik peretasan Tokopedia, membocorkan lebih dari 15 juta data pengguna situs tersebut.
Untuk itu, para pengguna di 11 situs tersebut diminta mengganti kata sandi akun masing-masing, termasuk kata sandi surel (e-mail).