Jumat 08 May 2020 14:07 WIB

Mendag: Situasi Perdagangan Saat Ini Berat

Sektor perdagangan ikut terkena dampak pandemi Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) menginspeksi salah satu kios pedagang sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) menginspeksi salah satu kios pedagang sembako di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu (29/4/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Jumat (8/5). Mendag Agus mengakui, situasi sekarang  ini sangat berat karena pandemi Covid-19 telah berdampak pada seluruh aspek kehidupan di negara kita termasuk perdagangan.

Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani penyebaran pandemi dan Kementerian Perdagangan pun juga tidak pernah lelah untuk terus berjuang melawan wabah ini.

Baca Juga

“Kami terus berusaha dan  bekerja keras untuk meminimalisasi dampak pandemi Covid-19 bagi produsen, pedagang, dan konsumen, juga tim kesehatan yang berada di garda depan, terutama selama puasa Ramadan dan Idul Fitri 1441 H," ujar Agus.

Menurut Agus, pihaknya juga memberikan fasilitasi alat dan sarana kesehatan juga sembako dan donasi uang serta dukungan kepada seluruh pihak. "Insya Allah kondisi yang sulit ini dapat dilalui bersama dan kita mendapatkan yang lebih baik di kemudian hari,” kata Agus.

Agus optimstis, dengan bergotong royong dan membangun rasa kepedulian bersama, beban berat ini akan terasa lebih ringan. Mendag Agus pun, menuturkan perlu ada koordinasi dan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi dampak ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat.

Agus mengatakan, Kementerian Perdagangan pun sangat mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meluncurkan program Pasar Digital Jawa Barat. Karena, hal ini selaras dengan diimplementasikannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah termasuk Jawa Barat yang dimulai pada 6 Mei 2020.

“Pasar Digital Jawa Barat ini merupakan upaya strategis untuk membantu pedagang tetap dapat berjualan dan pembeli dapat melakukan transaksi dagang dengan mengoptimalkan belanja dari rumah melalui aplikasi ini,” papar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement