Rabu 06 May 2020 18:08 WIB

Repower Asia Salurkan APD Senilai Rp 1 Miliar ke Pemprov DKI

Sekarang tahun yang berat bagi pelaku usaha tak terkecuali pelaku industri properti.

Repower Asia Salurkan APD Senilai Rp 1 Miliar ke Pemprov DKI.
Foto: ist
Repower Asia Salurkan APD Senilai Rp 1 Miliar ke Pemprov DKI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Repower Asia Indonesia Tbk (Repower) berinisiaif memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ikut membantu tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Bantuan APD senilai Rp 1 miliar itu merupakan dana yang dikumpulkan dari dana internal perusahaan sebagai salah satu program Corporate Social Responsiblity (CSR).

Sumber dana juga berasal dari sumbangan sukarela dari Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan PT Repower Asia Indonesia Tbk yang terpanggil untuk ikut membantu pemerintah daerah menangani Covid-19. Bantuan peduli terhadap wabah virus yang sudah menjangkiti hampir seluruh negara di dunia itu di terima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, di Balai Kota, Jakarta.

Gubernur Anies Baswedan menyampaikan terimakasih kepada Repower Asia yang sudah merespon kondisi saat ini dengan memberikan bantuan berupa APD tersebut. Bantuan ini, kata Anies, merupakan respon dari himbauan ‘Mari Bayar Balik Jakarta’ yang sudah memberi banyak selama ini, karena di Jakarta begitu banyak peluang untuk berkembang.

“Kami sudah sampaikan berulang kali bahwa Jakarta tidak meminta donasi tapi Jakarta cuma minta bayar balik karena sudah begitu banyak yang Jakarta berikan kepada kita," ujar Anies.

"Saat inilah waktunya kita untuk membantu saudara-saudara kita di Jakarta yang kondisinya sedang sulit menghadapi pandemi Covid-19. Tanpa dukungan dan bantuan kita, mereka tidak akan survive,” ujar Anies menambahkan.  

Usai menyerahkan bantuan, Direktur Utama Repower Asia, Aulia Firdaus menjelaskan, pihaknya sadar bahwa dalam kondisi pandemi seperti saat ini, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau satu golongan tertentu untuk menangani dan memeranginya. Namun, kata Aulia, dibutuhkan kepedulian dari semua lapisan masyarakat untuk memberikan dukungan materi maupun dorongan semangat.

“Hal inilah yang mendorong kami berinisiatif menyalurkan bantuan, sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam memberikan dukungan penuh kepada tenaga medis dan pemerintah dalam memerangi virus covid-19," ucapnya. "Alhamdulillah, semua dana didapat dari internal perusahaan dan pemotongan gaji secara sukarela dari jajaran Komisaris dan Direksi serta karyawan.”

Repower sejak awal berkomitmen memberikan dukungan dan bantuan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebelumnya, perusahaan telah memberlakukan aturan Work From Home (WFH) bagi seluruh karyawannya sejak 16 Maret 2020 lalu hingga sekarang.

Selain itu, agar wabah tidak menyebar, Repower juga telah melakukan antisipasi langsung dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian hand sanitizer. Juga sosialiasi pentingnya pyshical distancing di lokasi proyek yang dikembangkan Repower, antara lain perumahan Botanical Puri Asri dan Green Botanical Garden.

“Kami berharap, apa yang kami lakukan hari ini bisa mendorong atau bahkan menginspirasi pelaku usaha lain khususnya emiten, kelompok masyarakat, atau individu untuk melakukan hal yang sama. Paling tidak bantuan paling kecil yang bisa kita lakukan adalah memberlakukan pyshical distancing untuk menekan angka penyebaran virus covid-19 ini,” ujar Aulia.

Repower, sambung Aulia Firdau, juga akan ikut berpartisipasi untuk melakukan KSBB (Kolaborasi Sosial Berskala Besar) yang sudah diserukan oleh Gubernur DKI Jakarta belum lama ini. Program ini adalah dalam rangka memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sesuai aplikasi yang ada di https://corona.jakarta.go.id/id/platform-ksbb.

Direktur Marketing PT Repower Asia Indonesia Tbk Andy K Natanael menambahkan pandemi Covid-19 secara nyata telah memberi dampak bagi perekonomian Indonesia saat ini. Namun, kondisi ini tetap membuat perusahaan optimistis memenuhi target penjualan sebesar Rp 72,92 miliar pada 2020.

Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi seluruh pelaku usaha tidak terkecuali bagi industri properti. Tetapi inilah tantangan dan dinamika yang harus dilewati. "Pelaku usaha ditantang untuk bisa lebih kreatif lagi untuk tetap bisa menyampaikan dan menawarkan produk-produk mereka," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement