REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan TNI telah menyalurkan 155 ton beras yang bisa diperoleh masyarakat secara mandiri dengan mengambilnya di mesin ATM beras yang dibuat khusus. Mesin ATM beras ini ditempatkan di Komando Distrik Militer (Kodim) wilayah Jabodetabek.
"Sampai saat ini kami bekerja sama dengan TNI telah menyampaikan kira-kira 155 ton beras dan insya Allah akan terus berjalan selama bulan Ramadhan paling tidak," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Gatut Sumbogodjati dalam keterangannya pada konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (5/5).
Dia menyebutkan penyaluran beras melalui ATM yang dimulai sejak hari pertama bulan Ramadhan tersebut tersedia di 10 Kodim pada wilayah Jabodetabek. Penyaluran beras melalui mesin ATM tersebut sebagai upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada kondisi sosial ekonomi.
ATM beras tersebut diluncurkan untuk wilayah DKI Jakarta seperti Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok serta wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.
ATM beras yang tersedia di 10 Kodim tersebut bisa diakses masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19 dengan kuota mengambil 1,5 kilogram beras per hari untuk setiap kepala keluarga (KK). Beras yang disediakan disiapkan untuk memenuhi kebutuhan 1.000 KK setiap harinya.
Penyaluran dilakukan dengan cara masyarakat sendiri yang mengambil beras secara mandiri ke Kodim dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19.
"Untuk menjaga kedisiplinan warga agar warga yang mengambil beras tersebut bisa tertib sesuai protokol penanggulangan Covid-19. Ini bermaksud memberikan pendidikan ke masyarakat agar memahami arti dari physical distancing, artinya tetap menjaga jarak satu sama lain untuk mencegah penularan Covid-19," kata dia.