REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kesulitan memasarkan produk sebagai dampak wabah Covid-19. Kini mereka sangat mengandalkan pemasaran secara digital lewat media sosial.
Produsen sambal dengan merek dagang e'Sambelin pun memanfaatkan media sosial sebagai wadah pemasarannya. Cara tersebut dilakukan sejak wabah Covid-19 atau corona menyebar.
Pelaku UKM itu yakni Darmono mengatakan, promosi lewat media sosial cukup efektif. "Alhamdulillah, animo konsumen tetap tinggi," ujar Darmono di Jakarta pada Selasa, (5/5).
Awalnya, kata Darmono, pesanan sambal datang dari komunitas teman-teman sendiri. Setelah dari mulut ke mulut, pesanan sambal pun datang dari komunitas lain.
Menurutnya, kreativitas merupakan kunci bertahan di tengah pandemi ini. "Baik kreativitas dalam pemasaran maupun kualitas produk," kata dia.
Meski pemesanan masih didominasi oleh wilayah Jabodetabek, tapi pesanan dari beberapa daerah di luar Jabodetabek juga mulai meningkat. Darmono mengaku dapat memproduksi ratusan sambal kemasan dalam setiap pemesanan.
Ke depan, sambungnya, e'Sambelin akan tetap berinovasi, baik dari sisi kualitas produk, varian rasa, hingga inovasi dalam pemasaran. "Wabah corona ini sebagai ajang UMKM bisa naik kelas dengan kreativitas, inovasi, keuletan, dan bagaimana benar-benar memanfaatkan media sosial," kata Darmono.