REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menberikan cashback, khususnya bagi sopir angkot yang membeli bahan bakar bensin (BBM) di SPBU Pertamina. VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan program tersebut berlaku hingga 31 Juli khusus angkot pelat kuning dengan trayek resmi.
“Kami berikan cashback 50 persen maksimal senilai Rp 30 ribu untuk 10 ribu pengemudi angkot per harinya,” kata Fajriyah dalam konferensi video, Ahad (3/5).
Dia menjelaskan, program casback 50 persen untuk sopir angkot dilakukan mulai hari ini (3/5) hingga 31 Juli 2020. Jika nantinya peminat terus melebihi dari kuota yang disediakan setiap harinya, Fajriyah memastikan Pertamina akan mengevaluasi.
“Apabila animo masyarakat besar bisa saja kami perbesar (menambah kuota penerima cashback) setiap harinya. Ini akan terus kami lakukan evaluasi,” tutur Fajriyah.
Fajriyah menegaskan, sopir angkot bisa mendapatkan cashback tersebut jika membeli jenis Pertalite dan Dexlite di SPBU Pertamina menggunakan aplikasi MyPertamina dan pembayaran melalui aplikasi LinkAja. Dia menuturkan, cashback akan diberikan melalui saldo di dalam aplikasi LinkAja.
Sementara itu, VP Marketing Communication Pertamina Arifun Dhalia menegaskan program tersebut bukan merupakan potongan diskon langsung saat pembelian BBM. “Bayarnya tetap secara digital (melalui LinkAja) dengan nominal yang sesuai dengan harga dan cashbacknya dikembalikan melalui uang digital,” tutur Arifun.
Arifun menambahkan, cashback yang didapatkan secara sistem memang tidak bisa diterima sesaat setelah pembelian BBM berlangsung. Arifun memastikan cashback akan masuk ke saldo LinkAja pada sehari setelah pembelian BBM maksimal hingga tujuh hari.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan program tersebut berlaku bagi angkot yang melakukan transaksi pembelian BBM di SPBU yang sudah terkoneksi dengan apliaksi MyPertamina. Untuk itu, pengemudi angkot harus mengunduh aplikasi MyPertamina dan mengaktifkan fitur LinkAja.
“Melalui program ini, diharapkan dapat meringankan beban pengemudi angkot yang masih harus menjalankan pekerjaannya di tengah wabah Covid-19,” tutur Nicke dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/5).
Ikuti Whatsapp Channel Republika