Rabu 29 Apr 2020 15:19 WIB

Trump Perintahkan Pabrik Pengolahan Daging Tetap Buka

Penutupan pabrik mengancam pasokan daging dan unggas di AS.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.  Trump telah memerintahkan pabrik pengolahan daging untuk tetap buka untuk melindungi pasokan makanan di sana di tengah pandemi Covid-19.
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump telah memerintahkan pabrik pengolahan daging untuk tetap buka untuk melindungi pasokan makanan di sana di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan pabrik pengolahan daging untuk tetap buka untuk melindungi pasokan makanan di sana di tengah pandemi Covid-19. Dia bahkan meminta amanat undang-undang era Perang Korea bahwa pabrik harus terus berfungsi di tengah peringatan menurunnya rantai pasokan pangan

Diperkirakan 3.300 pekerja pengemasan daging di AS diagnosis terifeksi virus corona dan 20 orang telah meninggal, demikian dilansir di BBC, Rabu (29/4). PBB bulan lalu memperingatkan keadaan darurat yang mengancam rantai pasokan makanan global. Sebanyak 22 pabrik pengemasan daging AS di seluruh Midwest Amerika telah ditutup selama wabah.

Baca Juga

Mereka termasuk rumah pemotongan yang dimiliki oleh produsen unggas, babi, dan sapi terbesar di negara ini, seperti Smithfield Foods, Tyson Foods, Cargill, dan JBS USA. Pabrik pengemasan daging merupakan bagian dari infrastruktur penting di AS.

"Penutupan seperti itu mengancam kelanjutan berfungsinya rantai pasokan daging dan unggas nasional, merusak infrastruktur penting selama darurat nasional," ungkap Perintah Eksekutif pada Selasa (28/4) malam, yang menerapkan Undang-Undang Produksi Pertahanan 1950.

Mengingat tingginya volume daging dan unggas yang diproses oleh banyak fasilitas, lanjut perintah tersebut, setiap penutupan yang tidak perlu dapat dengan cepat memiliki efek besar pada rantai pasokan makanan.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada media AS bahwa mereka akan bekerja dengan Departemen Tenaga Kerja. Diharapkan ada panduan bagi pekerja yang rentan, seperti yang berusia di atas 65 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan kronis untuk tinggal di rumah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement