REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sinar Mas Multifinance membukukan laba bersih konsolidasian 2019 sebesar Rp 110,5 miliar atau turun 21,23 persen secara tahunan (year on year/yoy). Posisi tersebut dipengaruhi pertumbuhan total beban yang lebih besar dibandingkan total pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasi pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/4), total pendapatan 2019 mencapai Rp 2,11 triliun atau naik 37,9 persen (yoy). Sedangkan total beban tercatat sebesar Rp 2 triliun atau tumbuh 48,14 persen (yoy).
Secara umum membengkaknya total beban tersebut disumbangkan hampir seluruh lini, begitupun pertumbuhan yang terjadi pada total pendapatan. Beban bunga tercatat sebesar Rp 622,1 miliar pada 2019 atau naik 31,87 persen (yoy).
Sementara pedapatan dari lini pembiayaan multiguna mencapai Rp 1,03 triliun atau tumbuh 19,23 persen (yoy). Kemudian perusahaan juga mencatat beban umum dan administrasi naik 7,91 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 557,04 miliar.
Pendapatan pada pembiayaan modal kerja dengan skema anjak piutang tercatat menurun 14,06 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 465,43 miliar. Selanjutnya total beban turut disumbangkan beban underwriting asuransi yang terkerek tajam 979,13 persen menjadi sebesar Rp 403,4 miliar.
Sementara pendapatan underwriting asuransi melonjak menjadi 470,12 miliar atau tumbuh 874,54 persen (yoy) dibandingkan 2018 sebesar Rp 48,25 miliar. Sepanjang 2019 perusahaan tercatat menyalurkan pembiayaan multiguna bersih sebesar Rp 2,75 triliun atau melesat 58 persen (yoy).
Piutang pembiayaan modal kerja skema anjak piutang bersih mencapai Rp 3,43 triliun atau menurun sebesar 7,4 persen (yoy). Sinarmas Multifinance menutup 2019 dengan total aset mencapai Rp 9,11 triliun atau naik 27 persen (yoy). Liabilitas sebesar Rp 7,07 triliun atau tumbuh 34,7 persen (yoy) serta ekuitas sebesar 2,03 triliun atau tumbuh tipis sebesar 5,7 persen (yoy).