Ahad 19 Apr 2020 00:25 WIB

Pelni Karantina KM Bukit Raya Beserta ABK

83 ABK KM Bukit Raya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal.

Kapal milik PT Pelni (Persero), ilustrasi.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Kapal milik PT Pelni (Persero), ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Pelayanan Nasional Indonesia (Persero) melakukan karantina terhadap KM Bukit Raya. Karantina ini menyusul diterimanya hasil pemeriksaan lanjutan, Sabtu (18/4) terhadap Anak Buah Kapal (ABK) bersama dengan mitra kerja Pelni yang telah dilaksanakan di Pelabuhan Pontianak.

"Karena berdasarkan hasil rapid diagnostic test (RDT) yang diterima, terdapat dua kru yang reaktif. Sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP), saat ini kedua kru tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainnya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni(Persero) Yahya Kuncoro di Pontianak, Sabtu (18/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan, setibanya kapal di Pelabuhan Pontianak, bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pihaknya langsung melaksanakan penyemprotan kapal dengan disinfektan serta pengecekan kesehatan yang disertai dengan pelaksanaan rapid test bagi seluruh kru kapal.

Selain itu, berdasarkan pelaksanaan rapid test oleh KKP Tanjung Pinang adanya satu orang ABK KM Bukit Raya yang terindikasi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal in dijelaskan bahwa manajemen Pelni telah menerima hasil pemeriksaan swab yang bersangkutan pada Jumat (17/4) dan juga dinyatakan positif.

"ABK tersebut saat ini telah mendapatkan perawatan medis oleh rumah sakit di Tanjung Pinang sejak Sabtu lalu (11/4). Manajemen pun terus memantau perkembangan kesehatan yang bersangkutan," terangnya.

Sesuai rencana, KM Bukit Raya akan melakukan karantina dan portstay di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama kapal menunggu di pelabuhan, sesuai dengan protokol pencegahan penyebaran Covid-19, seluruh kru kapal akan menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat dengan tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Manajemen juga terus melakukan koordinasi dengan Kemenhub selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal untuk kondisi saat ini.

"Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan karena kapal-kapal kami juga melayani muatan logistik. Sebagai informasi, seluruh kapal penumpang milik PT Pelni (Persero) juga dioperasikan untuk mengangkut sejumlah muatan logistik ke berbagai wilayah di Indonesia," katanya.

Menurut dia, kapal tersebut melayani rute mulai dari Tanjung Priok-Blinyu-Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Surabaya-Pontianak-Serasan-Midai-Natuna-Tarempa-Letung-Kijang-Blinyu-Tanjung Priok.

Perusahaan secara aktif melakukan peningkatan pengawasan terhadap kesehatan seluruh petugas kapal. Sebelumnya, dalam menghadapi pandemi Covid-19 seluruh petugas kapal telah diinstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan seluruh SOP Kesehatan sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI terkait penanganan Covid-19.

"Manajemen juga telah melengkapi seluruh petugas kapal dengan APD serta membekali multivitamin sebagai upaya dalam meningkatkan imunitas para ABK," katanya.

Yahya menyebutkan, manajemen akan memberikan batasan ruang gerak bagi para penumpang. Hal ini demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisasiinteraksi antara petugas dengan penumpang. Untuk itu, manajemen akan menerapkan kebijakan bagi penumpang untuk diberikan akses pada deck tertentu saja.

"Sebagai salah satu upaya dalam meminimalisasipenyebaran Covid-19, pihaknya juga mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan berpergian dengan kapal Pelni untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fayankes) setempat," paparnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement