REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pada 2019 tercatat meraup laba sebesar 67,58 juta dolar AS. Di sisi lain, PGN tercatat membukukan pendapatan sebesar 3,84 miliar dolar AS.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), PGN mencatat penurunan laba yang cukup signifikan. Laba perseroan turun 78 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 304,9 juta dolar AS.
Penurunan laba disebabkan oleh penurunan nilai aset dan provisi atas sengketa pajak. Tercatat, provisi atas sengketa pajak mencapai 127 juta dolar AS dan penurunan nilai aset tetap 98,26 juta dolar AS.
Selain itu, beban keuangan PGN juga naik dari 153,42 juta dolar AS pada 2018 menjadi 172,54 juta dolar AS pada 2019. Tak hanya itu, selisih kurs juga turut memukul laba perusahaan yang mencapai 27,9 juta dolar AS.
Pada 2019, PGN tercatat membukukan pendapatan sebesar 3,84 miliar dolar AS. Segmen usaha distribusi gas, baik kepada pihak berelasi maupun pihak ketiga menjadi kontributor utama pendapatan PGN yang masing-masing tercatat 991,21 juta dolar dan 1,98 miliar dolar AS.
Selain itu, pendapatan PGN juga berasal dari segmen usaha transmisi gas, penjualan minyak dan gas serta pemrosesan gas. Serta ada juga pendapatan jasa regasifikasi, pendapatan keuangan dan sewa pembiayaan serta transportasi minyak.