Kamis 19 Mar 2020 12:54 WIB

KAI Daop 1 Pasang Pembatas Jarak Penumpang di Stasiun

Jarak antrean antara calon penumpang satu dengan lainnya sekitar 100 sentimeter.

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3). Kegiatan penyemprotan disinfektan.(Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3). Kegiatan penyemprotan disinfektan.(Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berupaya melakukan berbagai bentuk pencegahan penyebaran virus Corona. Saat ini, PT KAI Daop 1 Jakarta telah memasang pembatas jarak penumpang di berbagai area stasiun.

"PT KAI juga telah menerapkan kebijakan pengaturan jarak melalui pemasangan garis pembatas di berbagai area pelayanan stasiun," kata Eva dalam siaran pers, Kamis (19/3).

Menurutnya, upaya ini dilakukan sebagai langkah implementasi dari social distancing yang saat ini menjadi imbauan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona yang sedang mewabah di Indonesia.

"Khusus di Daop 1 Jakarta, penerapan Social Distancing dilakukan di stasiun keberangkatan KA Jarak Jauh, yaitu Stasiun Pasar Senen, Gambir dan Jakarta Kota," kata Eva.

Ketiga stasiun tersebut terangnya, telah dibuat pengaturan garis batas jarak aman antrian pengguna jasa KA jarak jauh. Garis pembatas jarak aman dipasang pada saat mereka antrian cetak tiket, di loket pembatalan tiket atau pada saat pembelian tiket go show dan cek boarding pass.

"Jarak antrean antara calon penumpang satu dengan lainnya sekitar 100 sentimeter," ungkapnya.

Tidak hanya itu, tambah Eva, untuk fasilitas lift yang terdapat di Stasiun Gambir juga sudah dibatasi hanya untuk empat orang, dengan batas jarak aman berdiri antarpengguna. Bahkan, fasilitas tempat duduk di area tunggu stasiun juga diberikan jarak aman.

"PT KAI menerapkan Social Distancing di area stasiun, karena hal ini sesuai dengan arahan Pemerintah. Meskipun kereta api merupakan transportasi publik yang tetap melayani dengan normal, tanpa ada pembatasan dan pembatalan jadwal operasional, namun kami tetap mengaplikasikan social distancing dalam pelayanan. Segala upaya pencegahan virus Corona dilingkungan KAI akan terus kami lakukan," jelas Eva.

Sebelumnya sejak awal Februari sejumlah upaya pencegahan juga telah dilakukan PT KAI. Seperti menyediakan hand sanitizer di area stasiun dan di rangkaian KA, mensosialisasikan 6 langkah mencuci tangan yang benar, melakukan pengecekan suhu badan, sehingga jika ditemukan calon penumpang dengan suhu badan 38 derajat Celcius sampai ke atas, akan dilarang untuk melakukan perjalanan kereta api (KA), dan bea pemesanan tiket akan dikembalikan secara penuh dan tunai.

Tidak hanya itu, bagi penumpang suspect corona yang membawa pendamping, maka tiket dapat dikembalikan penuh juga, untuk maksimal empat orang dalam satu kode booking. Jika berbeda kode booking, maka bea tiket yang dikembalikan maksimal hanya untuk dua orang sebagai pendamping.

KAI juga konsisten menjaga kebersihan sarana kereta. Sebagai langkah preventif nyata KAI, dilakukan pula penyemprotan disinfektan pada sarana KA, baik interior dan eksterior setelah dilakukan pencucian kereta secara rutin.

"PT KAI Daop 1 Jakarta menghimbau kepada calon penumpang untuk dalam kondisi sehat saat melakukan perjalanan KA, dan memperhatikan setiap tanda garis pembatas pada area pelayanan yang telah ditetapkan PT KAI di area stasiun," terang Eva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement