REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 23 perusahaan yang bakal masuk ke pasar modal melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) per 17 Maret 2020. Calon emiten itu didominasi oleh sektor perdagangan.
Berdasarkan data BEI, calon emiten dari sektor perdagangan sebanyak tujuh perusahaan. Lalu, daftar itu disusul sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan sebanyak lima perusahaan serta industri dasar tiga perusahaan.
Sedangkan sektor finansial, agrikutultur dan kosumer masing-masing sebanyak dua perusahaan. Sisanya berasal dari sektor aneka industri serta sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi masing-masing satu perusahaan.
Adapun mayoritas atau sebanyak 12 calon emiten merupakan perusahaan besar dengan aset mencapai di atas Rp 250 miliar. Sementara yang berskala menengah atau beraset di kisaran Rp 50 miliar sampai di bawah Rp 250 miliar ada tujuh perusahaan dan yang berskala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar hanya ada empat perusahaan saja.
Selain rencana IPO, ada pula 21 perusahaan yang berencana mencari pendanaan pendanaan melalui instrumen surat utang maupun sukuk. Total emisinya pun disebut mencapai Rp 23,38 triliun.
Pada tahun ini BEI menargetkan setidaknya 57 perusahaan bisa melantai di bursa saham. Pada penutupan perdagangan 2019 lalu BEI menyebut terdapat 55 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI.