REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (17/3) pagi, bergerak melemah menembus level Rp 15.000 per dolar AS. Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 82 poin atau 0,55 persen menjadi Rp 15.015 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.933 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan kelihatannya sentimen masih belum membaik dimana aset-aset berisiko masih tertekan. "Semalam Wall Street jatuh dalam lebih dari 12 persen. Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah corona masih tinggi," ujar Ariston di Jakarta, Selasa (17/3).
Kendati demikian, lanjutnya, pagi ini ini indeks Nikkei sempat bergerak positif dan S&P Futures juga demikian. "Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar," kata Ariston.
Pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus 12,1 miliar dolar Selandia baru (NZD) pagi ini. Bank sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
"Rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran corona namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah," ujar Ariston.