REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan siap mengimpor daging kerbau asal India sebanyak 25 ribu ton untuk menghadapi kebutuhan bulan Puasa dan Lebaran tahun ini. Izin impor segera diterbitkan pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog, Bachtiar, mengatakan pasokan daging kerbau impor tersebut ditargetkan bisa masuk pada bulan April mendatang. Menurut Bahctiar, waktu untuk importasi daging kerbau India tidak membutuhkan waktu lama.
"Sebentar lagi (izinnya) keluar dari Kementerian Perdagangan. Pasokannya datang mungkin sekitar April, jadi ini untuk menghadapi puasa dan Lebaran," kata Bachtiar usai mengikuti Rakortas Pangan dan Perdagangan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (6/3).
Sesuai penugasan pemerintah, Bulog diberikan kuota impor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton hingga akhir tahun lalu. Adapun ketersediaan pasokan yang tersimpan di gudang masih sekitar 500-1.000 ton.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan bahwa pasokan pangan asal hewan akan mengalami surplus hingga Mei mendatang.
Terakhir, untuk daging sapi/kerbau, Susenas 2019 menunjullan konsumsi daging sapi/kerbau adalah sebesar 2,66 kg per kapita per tahun. Ketut mengatakan, kebutuhan daging sapi/kerbau sampai bulan Mei 2020 diperkirakan sebesar 302.300 Ton. Adapun ketersediaan daging sapi/kerbau hingga Mei 2020 berdasarkan produksi dalam negeri sebesar 165.478 ton atau di bawah jumlah kebutuhan.
Berdasarkan data tersebut, Ketut mengatakan, masih diperlukan tambahan sebanyak 136.822 Ton yang akan dipenuhi melalui impor daging sapi/kerbau sebesar 103.043 ton dan sapi bakalan 252.810 ekor atau setara 56.659 Ton daging.
"Artinya sampai Mei 2020, kita akan ada akumulasi surplus daging sebanyak 22.880 ton," katanya.
Ketut pun berharap bahwa surplus produksi produk pangan asal hewan ini dapat dikelola lebih lanjut menjadi sumber devisa melalui ekspor ataupun diolah menjadi produk olahan untuk menambah nilai jual. “Dari data-data produksi dan konsumsi itu, saya yakin sampai Mei 2020 ini, stok pangan asal hewan mencukupi," katanya.