Rabu 04 Mar 2020 15:41 WIB

AP II Siapkan SOP Perketat Pengawasan Penumpang 

Selama ini SOP pengawasan penumpang sudah diterapkan kepada penumpang internasional.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 Seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mencegah penyebaran virus Corona ke Indonesia. President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona serta siap dengan berbagai skenario.
Foto: dok istimewa
Seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mencegah penyebaran virus Corona ke Indonesia. President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran virus Corona serta siap dengan berbagai skenario.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) akan memperketat pengawasan penumpang dari Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Italia. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menyatakan saat ini tengah menyiapkan standard operating procedure (SOP) atau prosedur operasional standar untuk memperketat pengawasan tersebut. 

"Kita sudah pernah lakukan (pengetatan pengawasan penumpang) dari Cina. Jadi, mungkin akan kita duplikat SOP-nya, tapi untuk objek kunjungan atau dari penerbangan yang berbeda," kata Awaluddin saat ditemui di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (4/3). 

Baca Juga

Awaluddin menambahkan, saat ini Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga sudah memiliki SOP tersendiri untuk pengawasan daaerah asal yang menjadi pusat penyebaran virus corona. Dia mengatakan, selama ini SOP tersebut sudah diterapkan kepada penumpang internasional. 

"Mereka (tim dari KKP) masuk ke pesawat saat landing ke garbarata. Mereka masuk melakukan pengukuran suhu di dalam pintu pesawat atau saat keluar pintu pesawat," ungkap Awaluddin.

Mekanisme tersebut, menurut Aawaluddin, berbeda dengan penanganan penumpang yang berasal dari negara tidak terdampak virus corona. Penumpang, kata Awaluddin, hanya melalui thermal scanner di pintu menuju imigrasi. 

Karena itu, Awaluddin mengatakan, pemerintah akan membuat protokol baru untuk pengetatan pengawasan penumpang dari Korea, Jepang, Iran, dan Italia. "Tapi, ini kan SOP-nya sudah baku. Mungkin kami akan lakukan seperti yang sudah kami jalankan," tutur Awaluddin. 

Dia menambahkan, saat ini terdapat sejumlah maskapai yang mengoperasikan rute dari dan menuju Korea mapun Jepang, beberapa di antaranya Garuda Indonesia, Jepang Airlines, dan Korean Air. Seementara itu, penerbangan langsung dari dan ke Iran ataupun Italia saat ini belum ada dari Indonesia. 

Namun, Awaluddin menuturkan, bukan berarti pengawasan penumpang dari Iran dan Italia tidak dilakukan. "Kalau yang langsung Iran dan Italia itu tidak ada. Tapi, mereka bisa transit dari mana saja, lalu masuk ke tempat kita," ungkap Awaluddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement