Rabu 04 Mar 2020 12:44 WIB

Jokowi Minta Mendag Amankan Suplai Jelang Ramadhan

Kemendag tak hanya fokus mengamankan pasokan bahan baku bagi industri namun juga pasokan barang konsumsi masyarakat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan), Menseskab Pramono Anung (kiri) dan Mensesneg Pratikno menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan), Menseskab Pramono Anung (kiri) dan Mensesneg Pratikno menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memastikan alur pasokan barang tetap aman menjelang Ramadhan tahun ini. Ancaman terhambatnya pasokan bahan pangan muncul menyusul terhentinya kegiatan industri di China dan pasokan bahan baku industri di Indonesia ikut tersendat.

"Sebentar lagi pada yang namanya puasa Ramadhan. Hati-hati lho ini. Urusan bawang putih, daging, gula jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Sudah khawatir karena corona, khawatir lagi karena suplai barang nggak ada. Tolong respons ini," jelas Jokowi dalam pembukaan Raker Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Rabu (4/3).

Baca Juga

Jokowi meminta agar Kemendag tak hanya fokus mengamankan pasokan bahan baku bagi industri namun juga pasokan barang konsumsi masyarakat. Seperti diketahui, kegiatan industri di China nyaris terhenti karena penyebaran virus korona (Covid-19). Padahal, Indonesia masih membutuhkan impor bahan baku dari sana, seperti gula dan garam industri untuk produk makanan-minuman.

"Di sana terganggu suplai, artinya di sini kalau kita nggak memberikan kelonggaran juga terganggu. Kalau terganggu, artinya harga pasti naik. Kalau harga naik larinya nanti inflasi naik," ujar Jokowi.

Presiden pun memerintahkan Kementerian Perdagangan melonggarkan perizinan impor bahan bak agar aktivitas industri dalam negeri tetap berjalan lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement