Selasa 03 Mar 2020 10:22 WIB

Erick Thohir Angkat Deputi SDM dan Staf Ahli

Kedua pejabat yang diangkat Erick Thohir dipilih melalui mekanisme seleksi terbuka.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Usaha Badan Milik Negara (BUMN), Erick Thohir
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Usaha Badan Milik Negara (BUMN), Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melantik dua Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau setingkat Eselon I) di lingkungan Kementerian BUMN pada Selasa (3/3). Erick menyampaikan keputusan ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2019 tentang struktur baru Kementerian BUMN.

Dua nama yang dilantik Erick adalah Alex Denni sebagai Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Warih Sadono sebagai Staf Ahli bidang Implementasi Kebijakan Strategis. Pelantikan juga dihadiri Wakil Menteri BUMN I dan II, jajaran pejabat Pelaksana Tugas Eselon I dan II Kementerian BUMN serta sejumlah Direksi BUMN.

Baca Juga

Erick menjelaskan pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 33/TPA Tahun 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara serta Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 34/TPA Tahun 2020 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara tanggal 30 Januari 2020, sebagai tindak lanjut dari Penetapan Hasil Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian BUMN yang telah diumumkan pada 22 Januari 2020.

Erick menyebut dua pejabat yang mengisi struktur tersebut dilantik setelah diseleksi melalui mekanisme seleksi terbuka yang memiliki sejumlah persyaratan teknis dan kompetensi sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan Kementerian PAN-RB dan standar kompetensi yang diberlakukan di Kementerian BUMN.

Erick mengungkapkan pentingnya peran deputi di Kementerian BUMN. Erick mengatakan keberadaan deputi akan membantu dirinya dan dua wakil menteri (wamen) BUMN dalam mendorong kinerja BUMN lebih baik. Ia menjelaskan, perampingan struktur deputi dari tujuh deputi pada era sebelumnya menjadi hanya tiga deputi tidak menjadi persoalan lantaran adanya perubahan dalam sistem kerja deputi.

Erick mengatakan peran deputi sebelumnya hanya fokus dalam mengawal rencana bisnis semata, namun tidak mendalam. Hal ini yang Erick ubah dengan memberikan tugas kepada tiga deputi untuk lebih mendalami rencana kerja BUMN.

Erick menilai pentingnya peranan deputi SDM. Ia menugaskan Deputi SDM Alex Denni untuk mendorong peningkatan kualitas SDM atau talenta yang ada di BUMN.

Erick menyebut pengembangan talenta termasuk dalam salah satu poin dalam lima prioritas BUMN hingga 2024. Erick menekankan pentingnya akhlak bagi para SDM di BUMN dalam upaya menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

"Akhlak penting, tapi tidak hanya menjadi slogan saja, melainkan pembangunan talentanya juga harus digalakkan," kata Erick.

Erick kembali menegaskan tiga kriteria yang harus dipegang teguh para Pejabat Eselon I Kementerian BUMN dalam menjalankan tugasnya, yakni akhlak, loyalitas terutama kepada negara, dan kerja sama tim. Erick mengatakan sebagai pejabat publik, akhlak adalah yang pertama karena orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat dalam menjalankan tugasnya.

"Kerja sama tim menjadi salah satu kunci bagi pengelolaan 142 BUMN yang memiliki aset Rp 8.200 triliun tersebut," ucap Erick.

Lebih lanjut ia menegaskan, pengelolaan BUMN tidak mungkin dijalankan sendiri-sendiri tanpa koordinasi. Erick juga berpesan para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya ini mampu menjadi katalisator dalam upaya Kementerian BUMN untuk mengelola setiap BUMN secara profesional dan transparan sebagai bagian dari transformasi birokrasi.

Penunjukan Alex dan Warih semakin melengkapi komposisi struktur organisasi di Kementerian BUMN, di mana sebelumnya Erick juga telah menunjuk Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Nawal Nely, Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Carlo Brix Tewu, Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto, dan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting yang sebelumnya menduduki posisi Direktur SUN Ditjen Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko di Kementerian Keuangan.

Alex Denni memiliki rekam jejak yang mumpuni dengan menempati sejumlah posisi strategis di KPK dan BUMN. Pria kelahiran Lintau, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 27 Desember 1968, ini pernah menduduki posisi Chief Human Capital Officer di PT BNI (Persero) pada 2016 hingga 2018. Jabatan terakhir Alex ialah sebagai Direktur Human Capital dan Transformasi PT Jasa Marga (Persero) sejak 2018.

Sementara Warih Sadono sebelumnya menjabat sebagai Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda bidang Pengawasan Kejaksaan Agung. Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah, pada 1 Maret 1963, ini juga pernah menjadi Direktur Penuntutan KPK pada 2011, Plt Direktur Penyidikan dan merangkap sebagai Direktur Penuntutan KPK pada 2012, dan Deputi Penindakan KPK sekaligus merangkap sebagai Deputi Penyidikan KPK pada periode 2012 hingga 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement