Ahad 01 Mar 2020 18:41 WIB

Pertumbuhan Global Kuartal I Bakal Terpukul Akibat Corona

Dampak virus corona akan memicu resesi global.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Suasana setelah hujan di Frankfurt, Selasa (25/2). Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan pertumbuhan global akan terpukul pada kuartal I tahun ini.
Foto: AP Photo/Michael Probst
Suasana setelah hujan di Frankfurt, Selasa (25/2). Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan pertumbuhan global akan terpukul pada kuartal I tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memperkirakan pertumbuhan global akan terpukul pada kuartal I tahun ini. Mengutip pernyataan lembaga pemeringkat Moody's, Hans mengatakan dampak virus corona akan memicu resesi global pada paruh pertama tahun ini. 

"Kami perkirakan wabah virus corona berhasil di tanggulangi tetapi pertumbuhan global pada kuartal pertama tahun 2020 pasati akan terpukul turun," kata Hans, Ahad (1/3).

Baca Juga

Sebagian besar bursa global, regional dan Indonesia mengalami tekanan turun sepekan lalu. Indeks utama Wall Street tercatat merosot mulai dari Dow Jones turun 12 persen, Indeks S&P 500 turun 11,5 persen dan Nasdaq terkoreksi 10,5 persen. Menurut Hans, secara mingguan ini merupakan kinerja terburuk sejak 2008. 

Hans menambahkan, kecemasan pelaku pasar terjadi karena penyebarana virus corona saat ini tumbuh lebih cepat di luar China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran pada pasokan barang dan permintaan konsumen turun lebih besar dari estimasi sebelumnya. 

Bursa kawasan Eropa juga mengalami tekanan, seiring negara-negara kawasan Eropa yang juga mengalami penyebaran virus corona. Estonia, Denmark dan Yunani telah melaporkan kasus virus corona pertama mereka. Sementara Inggris melaporkan dua kasus baru. 

Virus corona juga di temukan di Austria, Swiss dan Spanyol. Bahkan Prancis mengkonfirmasi dua orang warganya meninggal akibat virus corona. Sedangkan di Italia, sebanyak 600 orang warganya telah terinfeksi virus corona dan 12 orang meninggal dunia. 

Perdana Menteri Giuseppe Conte mengharapkan pemberitaan yang tidak terlalu sensasional karena akan dapat menyebabkan ekonomi Italia yang rapuh ke jurang resesi. 

Saat ini, ada lebih dari 83.700 kasus virus corona di dunia. Sebanyak 2.859 orang dilaporkan meninggal karena virus tersebut. Pada Jumat lalu, beberapa negara mengumunkan kasus pertama mereka diantaranya Azerbaijan, Belarus, Lithuania, Meksiko, Selandia Baru dan Nigeria. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement