Sabtu 29 Feb 2020 20:06 WIB

Mulai Maret, Pemerintah Beri Diskon 50 Persen Tiket Pesawat

Diskon ini diberikan oleh pemerintah untuk penerbangan 10 destinasi wisata.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Endro Yuwanto
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) didampingi Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kiri), Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (ketiga kanan), Wakil Dirut Garuda Indonesia Dony Oskaria (kedua kanan), dan Corporate Comunication Lion Air Danang Mandala (kanan) memberikan keterangan terkait insentif transportasi kepariwisataan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (29/2).
Foto: Antara/Fauzan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (ketiga kiri) didampingi Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kiri), Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto (ketiga kanan), Wakil Dirut Garuda Indonesia Dony Oskaria (kedua kanan), dan Corporate Comunication Lion Air Danang Mandala (kanan) memberikan keterangan terkait insentif transportasi kepariwisataan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai 1 Maret 2020 akan memberikan diskon tiket pesawat sebesar 50 persen untuk para penumpang. Diskon ini diberikan oleh pemerintah untuk penerbangan 10 destinasi wisata.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyatakan, pemberian diskon 50 persen untuk tiket pesawat menuju 10 destinasi wisata merupakan langkah pemerintah untuk bisa memacu pertumbuhan ekonomi di 10 destinasi wisata.

"Mulai besok insentif ini sudah berlaku. Nantinya para wisatawan akan mendapatkan diskon penerbangan dari mana saja ke 10 destinasi wisata," ujar Budi di Terminal Tiga Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (29/2).

Ke-10 destinasi wisata yang dimaksud adalah 10 bandara, yaitu Hang Nadirm Batam, Ngurah Rai Bali, Adisucipto dan NYIA, Labuan Bajo, Zainul Abdul Majid, Abdulrachman Saleh, Manado, Sisingamangaraja, Silangit, dan Tanjung Pandan.

Budi menjelaskan sejak mewabahnya isu virus corona, pertumbuhan ekonomi khususnya di 10 destinasi wisata anjlok. Minimnya turis mancanegara yang bertandang ke 10 titik tersebut memaksa pemerintah perlu melakukan booster insentif agar turunnya turis mancanegara bisa tergantikan oleh kedatangan turis domestik.

Budi beharap insentif tiket pesawat ini paling tidak bisa mendongkrak perekonomian wilayah destinasi wisata tersebut. "Dampaknya berapa memang sulit mengukur secara pasti. Tapi kalau ada 25 persen, luar negeri. Domestik 30-35 persen bisa dongkrak. Ini kan situasi sangat dinamis. Kita perlu dorong kota-kota yang bermasalah," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement