REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan membenahi pengelolaan pariwisata Raja Ampat.
"Saya berbincang-bincang dengan investor yang akan membantu Papua dalam pengembangan ekonomi masyarakat, mereka menyayangkan saat mengunjungi Raja Ampat lebih banyak pengelola wisata selam adalah orang asing," Luhut Binsar Panjaitan di Sorong, Kamis (27/2).
Dia mengatakan bahwa hal seperti ini tidak boleh terjadi dan pemerintah Papua Barat harus membenahi sehingga pengelola wisata selam di Raja Ampat didominasi oleh masyarakat lokal setempat. Dia meminta Gubernur Papua Barat membuat program dengan target dua atau tiga tahun ke depan 80 persen masyarakat asli Papua dapat mengelola usaha wisata selam di Raja Ampat.
"Raja Ampat akan segera kami tangani sehingga program pembangunan daerah tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kapal wisata yang beroperasi di Raja Ampat sering membuang jangkar hingga merusak terumbu karang yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk tumbuh kembali. Ia menyampaikan kerusakan terumbu karang oleh kapal wisata tersebut akan menjadi perhatian serius pemerintah demi kebaikan generasi Raja Ampat di masa yang akan datang.
Gubernur Papua Barat dan masyarakat, lanjut dia, harus bekerja keras dan bekerja sama dengan semua sektor guna memajukan pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat. "Tingkatkan mutu pendidikan dengan mengutamakan pendidikan khusus politeknik bidang pariwisata demi mewujudkan pembangunan sumber daya alam berkelanjutan," ujarnya.