Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Territory Channel Manager SEA Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin membeberkan bagaimana peretas memanfaatkan momen spesial dalam melancarkan serangan sibernya.
Menurutnya, momentum penting yang terjadi dalam skala global menjadi salah satu pemicu, ditambah dengan social engineering yang berada dalam media sosial.
"Sebetulnya mereka memanfatakan social engineering dan momen. Kalau kemarin kita lihat sebelum corona itu ada Grammy, topik itu dia gunakan. Sosial engineering ini dia (penyerang siber) gunakan untuk user yang penasaran melalui link yang bisa langsung diklik," ujar Dony di Lara Jonggrang.
Baca Juga: Sst... Kelompok Kejahatan Siber Ini Beraksi di Asean
Social engineering yang dimaksud adalah algoritma pada media sosial yang melacak apa yang sedang menjadi tren dalam perbincangan warganet di media sosial. Sontak ini membuat peretas juga mengetahui bagaimana menduplikasi dan membuat Malware terlihat mirip dengan informasi yang ingin diketahui warganet.
"Setiap segala apa pun yang isunya nasional ataupun internasional, pasti mereka memanfaatkan itu sebagai sarana untuk menyerang, dan user akan kepo untuk ngeklik," lanjutnya.
Cara untuk menghindari sebenarnya cukup sederhana. Menurut Dony, peretas memerlukan korbannya untuk menginstal file yang mereka unduh.
Baca Juga: Bocor! Samsung Tak Sengaja Bocorkan Data Pengguna, di Negeri Ratu Elizabeth Pula
File tersebut masuk dalam kategori file eksekusi yang biasanya berformat .exe.
"Yang harus hati-hati kalau men-dowload sesuatu yang formatnya eksekusi file, bisa exe file, lnk, skrip, itu kan eksekusi file. Biasanya di belakang file itu ada tulisannya lnk," katanya.