REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China berjanji akan memotong pajak dan langkah lain untuk membantu perusahaan-perusahaan Negeri Tirai Bambu segera pulih dari dampak virus corona. Beijing juga yakin target pertumbuhan ekonomi Partai Komunis dapat dicapai walaupun pengendalian wabah menyebabkan gangguan terhadap perekonomian.
Pejabat keuangan dan perencanaan China mengatakan sedang mencari jalur untuk memberikan bantuan kepada para pengusaha. Pekan lalu Presiden China Xi Jinping berjanji akan memastikan pertanian dan industri lainnya akan segera pulih dengan cepat.
Industri manufaktur dan industri lainnya mulai bangkit. Tapi pengamat mengatakan setidaknya baru pertengahan bulan Maret pabrik-pabrik otomotif atau perusahaan lainnya dapat kembali melakukan produksi seperti sedia kala.
Asisten Menteri Keuangan China Ou Wenhan mengatakan pemerintah melihat 'pengurangan pajak yang ditargetkan'. China juga berencana memotong suku bunga dan memberikan bantuan kepada wilayah miskin dan terdampak virus corona.
"Kami akan melakukan pekerjaan yang baik dalam mengimplementasikan pemotongan suku bunga skala besar dan penangguhan pajak (tax deferral) dan memastikan implementasi yang efektif sesegera mungkin," kata Ou, Senin (24/2).
Aktivitas bisnis China mengalami penurunan setelah pemerintah memperpanjang libur Hari Raya Imlek pada bulan Januari. Pabrik-pabrik dan kantor pun ditutup dan pemerintah juga meminta warga untuk tidak bepergian. Pemerintah mulai mendorong agar bisnis bangkit kembali tapi juga masih menerapkan berbagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.
Pada Ahad (23/2) Xi mengatakan wilayah yang risiko penyebaran wabah virusnya kecil harus melonggarkan kontrol dan membangkitkan aktivitas bisnis. Sementara wilayah yang resikonya tinggi tetap fokus melakukan pengendalian penyebaran virus. Dalam pertemuan tersebut Xi juga meminta pejabat pemerintah untuk memastikan musim tanam di pedesaan China terganggu wabah virus.
Sekretaris Jenderal badan perencanaan pemerintah China National Development and Reform Commission (NDRC) Cong Liang yakin dampak virus dapat atasi. Partai Komunis China belum mengumumkan target pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Setelah pertumbuhan tahun 2019 lalu jatuh di angka 6,1 persen. Pengamat memprediksi sekitar 6 persen. Tapi menurut mereka bila wabah virus corona tidak segera diatasi maka pertumbuhan dapat turun mencapai 5 persen.
"Dampak epidemi terhadap ekonomi dan masyarakat dalam jangka pendek dan secara keseluruhan dapat dikendalikan dan tidak akan mengubah fundamental ekonomi positif jangka panjang China, target pembangunan ekonomi dan sosial 2020 dapat dicapai," kata Cong.
Pejabat Bank Rakyat China Chen Yulu mengatakan bank sentral itu akan menyalurkan 300 miliar dolar yuan berupa pinjaman bunga rendah ke hampir 1.000 perusahaan. Cong mengatakan output industri sudah mulai bangkit.
Namun ia tidak memberitahu kapan pemerintah memperkirakan produksi dapat kembali normal. Cong mengatakan produksi perusahaan-perusahaan yang berorientasi di wilayah pinggir laut naik sekitar 70 persen.
Ia menambahkan 70 persen produksi industri pengolahan makanan, tambang batu bara dan industri lainnya sudah kembali normal. Tapi Cong tidak menyebutkan angka terendah produksi industri-industri itu saat wabah mulai merebak.