REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma (Persero) siap menjalankan tugasnya sebagai induk perusahaan farmasi BUMN dengan anggota Kimia Farma Tbk dan Indofarma Tbk. Selain sebagai Holding Company, Bio farma tetap focus pada core bisnis utama saat ini yaitu sebagai produsen vaksin dan antisera.
Menurut Iwan Setiawan, Head of Corporate Communication PT Bio Farma (Persero) sejumlah tugas lainnya yang harus dijalankan adalah mendorong anggota BUMN Farmasi untuk mandiri.
Dalam hal penelitian maupun produksi, mendorong anggota Holding BUMN Farmasi untuk menerapkan Produksi dan Quality Management System, untuk mendapatkan Pre-Qualification WHO (PQ WHO).
Dengan PQ-WHO, diharapkan Kimia Farma Tbk, dan Indofarma Tbk juga dapat menembus pasar global, serta membantu anggota Holding BUMN Farmasi untuk menjadi global player, mengingat saat ini, produk Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara di dunia dan menembus pasar di negara – negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Pembentukan holding ini adalah untuk menciptakan efisiensi dan kepastian ketersediaan supply bahan baku. Sehingga akan dihasilkan harga produk yang terjangkau, dan akan meningkatkan skala bisnis. Pembentukan holding BUMN farmasi ini merupakan milestone dalam rangka pembentukan ekosistem Health care di Indonesia, sehingga dari hulu ke hilirnya dapat dikelola semua dengan baik.
Pada Rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) Rabu (19/2) lalu di JIEXPO Kemayoran, Bio Farma menghadirkan mini talk show dengan tema Pencegahan Influenza dan Hepatitis yang dipaparkan Kepala Bagian Pelayanan Divisi Unit Klinik, dr. Erwin Setiawan.
PT Kimia Farma menyampaikan materi tentang Innovation Baru Penatalaksanaan Diare Pada Anak dengan nara sumber dr. Taruna Dibya. Tak ketinggalan dalam kesempatan yang sama PT Indofarma menyampaikan materi diskusi Hidup Berkualitas, Hidup Sehat Alami Dengan Herbal Products Indofarma yang disampaikan Agista, sebagai Product Executive. Pada hari ke-2 diisi dengan pemaparan mengenai Pengenalan Produk Hormon yang disampaikan Sriyono, Sales Manager Produk OGB Indofarma.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam sambutannya menyampaikan Rakerkesnas tahun ini mengusung tema Promotif Preventif Kesehatan untuk Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul menuju Indonesia Maju 2045. Sebanyak 2.215 peserta dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah hadir dalam Rakerkesnas tersebut.
Rakerkesnas tahun ini juga dihadiri beberapa menteri terkait, seluruh pejabat di lingkungan Kementerian Kesehatan baik di kantor pusat maupun daerah. Seluruh Kepala Dinas Kesehatan baik Propinsi maupun Kabupaten dan Kota seluruh Direktur RSUD Provinsi, dan Kab/Kota, para wakil lintas sector terkait, para wakil organisasi profesi.
Rakerkesnas 2020 dilaksanakan untuk memantapkan Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan tahun 2020-2024, serta adanya masukkan dari daerah (peserta Rakerkesnas) terkait isu-isu strategis.