Kamis 20 Feb 2020 13:39 WIB

Alasan Erick Thohir Sentil Telkom

Erick Thohir meminta sektor teknologi tak dilupakan dalam rencana bisnis BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN tak luput melakukan pengembangan teknologi. Erick menilai pengembangan teknologi menjadi hal yang mau tak mau harus dilakukan di era disrupsi saat ini.

"Ini sesuatu menggelintik dan baru. Suka tidak suka, di era distrupsi ini terjadi. Banyak sekali bisnis model benar tapi karena disrupsi, bisnisnya tidak bisa jalan," ujar Erick saat rapat kerja Kementerian BUMN dengan Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/2).

Baca Juga

Erick meminta sektor teknologi tak dilupakan dalam rencana pengembangan bisnis BUMN. Kondisi yang yang melatarbelakangi dirinya menyoroti kondisi PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom.

"Karena itu kemarin saya bicara bukan deskritkan Telkom atau BUMN lain, tapi saya memacu untuk inovasi," ucap Erick.

Erick berharap 'sentilan' dari dirinya memuat Telkom segera berbenah dalam mengembangkan bisnisnya. Terlebih, kata Erick, anggota Komisi VI DPR juga memberikan perhatian yang sama dengan memanggil direksi Telkom pada Rabu (19/2) kemarin.

"Ini suatu percepatan agar mereka (Telkom) metamorfosis dan mengubah bisnis dari cara lama menuju yang baru," kata Erick.

Erick ingin Telkom melakukan transformasi dengan menyesuaikan bisnis dengan perkembangan zaman. Erick menilai Telkom tak sepantasnya hanya menjadi penonton mengingat Telkom memiliki kekuatan jaringan dan database yang besar.

"Sayanf sekali data base ini atau jaringan ini diambil asing yang selalu bicarakan data base ini adalah the new oil karena dengan data orang bisa prediksi kapan orang Indonesia mau beli baju merah," ucap Erick.

Erick meminta database dapat dikelola secara maksimal guna ketahanan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement