Selasa 18 Feb 2020 14:29 WIB

2019, Aset BCA Syariah Tumbuh 22,3 Persen

Pertumbuhan aset didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga BCA Syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
 BCA Syariah
Foto: Republika/Prayogi
BCA Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menutup tahun 2019 dengan pertumbuhan positif di atas industri perbankan syariah. Aset BCA Syariah di Desember 2019 tumbuh 22,3 persen menjadi Rp 8,6 triliun (yoy).

Direktur BCA Syariah Pranata Nazamuddin menyampaikan pertumbuhan aset BCA Syariah di antaranya didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Di tengah likuiditas yang cukup ketat, BCA Syariah mampu menunjukkan pertumbuhan DPK sebesar 12,7 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 6,2 triliun.

Pertumbuhan tersebut ditopang peningkatan produk Giro sebesar Rp 229,1 miliar, produk Deposito sebesar Rp 86,9 miliar, dan produk Tabungan yang meningkat sebesar Rp 34,3 miliar. Komposisi dana murah (CASA) menunjukkan perbaikan. 

"Desember 2019 CASA meningkat 10 persen menjadi 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya dalam paparan kinerja di Kantor Pusat BCA Syariah, di Jakarta, Selasa (18/2). 

Penyaluran pembiayaan BCA Syariah di Desember 2019 mencapai Rp 5,6 triliun atau meningkat 15,2 persen secara (yoy). Komposisi pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan komersial sebesar Rp 4,34 triliun dengan komposisi sebesar 76,6 persen.

Diikuti oleh pembiayaan UMKM sebesar Rp 1,18 triliun dengan komposisi 20,96 persen dari total portofolio pembiayaan. Penyaluran pembiayaan BCA syariah selalu diimbangi dengan upaya-upaya untuk menjaga kualitas aktivanya.

Hasilnya, Non Performing Financing (NPF) Gross tetap terjaga di 0,58 persen dan NPF Nett di 0,26 persen. Portofolio BCAS terjaga dengan baik dan sehat dimana Loan At Risk (LaR) berada pada posisi 5,81 persen, sementara Industri berada di posisi 18,12 persen.

Profitabilitas perusahaan meningkat secara berkesinambungan dengan perolehan laba sebelum pajak di Desember 2019  sebesar Rp 83 miliar meningkat 15,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 72 miliar. Sementara itu, laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 67,2 miliar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement