REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menegaskan akan terus menjaga harga pangan di pasar, terutama beras. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal menjelaskan, sesuai mandatory, Bulog ditugaskan menjaga pasokan beberapa komoditi yakni jagung, kedelai, beras.
Sementara untuk bahan pangan lain seperti cabai, bawang, daging ayam, daging sapi, telur, dan lainnya, tergantung penugasan khusus dalam rangka stabilisasi.
"Jadi penugasan ke Bulog melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bulog bisa lakukan semacam operasi pasar demi mengecek ketersediaan pasokan sepanjang tahun dan lakukan stabilisasi harga," ujar Awaluddin kepada Republika.co.id pada Ahad, (16/2).
Dirinya menyebutkan, stok beras yang dimiliki Bulog sudah sesuai penugasan. Saat ini stok beras Bulog sekitar 1,5 juta ton. Maka harga beras, cukup terjaga. Hanya saja posisi pada November, Desember, serta Januari, kata dia, biasanya memang relatif tinggi.
Dari operasi pasar yang dilakukan, Bulog mencatat, saat ini harga beras rata-rata berkisar Rp 10.100 sampai Rp 11.900 per kilogram (kg). "Harga tersebut rata-rata nasional," ujar Awaluddin.
Ia menjelaskan, operasi pasar dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. "Saat ini kami sudah lakukan operasi pasar baru beras, karena yang dikonsumsi langsung beras. Kalau kedelai dan jagung mandatory-nya lebih ke produk olahan jagung, jadi bukan jagungnya tapi dampak jagung terhadap pengendalian jagung itu kalau pakan jagung bisa dikendalikan, harapannya harga komoditas berkaitan dengan itu seperti daging ayam dan telur stabil juga," kata dia.