Jumat 14 Feb 2020 15:20 WIB

Erick Thohir Sebut Potensi Devisa Hilang 2,3 Miliar Dolar AS

Menurut Erick Thohir potensi devisa yang hilang ini akibat adanya wabah corona.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau area Melasti di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (14/2).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau area Melasti di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN-BUMN bekerja keras dalam menghadapi kondisi global. Hal ini disampaikan Erick saat rapat koordinasi (rakor) rencana pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/2).

Erick mengatakan kondisi dunia saat ini sedang mengalami tantangan besar lantaran adanya wabah corona yang berdampak juga bagi Indonesia. Erick meminta BUMN mewaspadai dampak ekonomi yang ditimbulkan akibat adanya corona.

Baca Juga

"Pertamina harus menekan impor, kita bukan anti impor, tapi kita harus tekan impor supaya defisit transaksi berjalan tidak terus terjadi, apalagi sekarang dengan corona kita akan kehilangan devisa hampir 2,3 miliar (dolar AS) dari turis China," ujar Erick.

Erick mengaku sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Zulkifli Zaini, dan Dirut BTN Pahala Mansury yang juga hadir dalam rakor tersebut. Erick mengaku telah memberikan sejumlah tugas kepada ketiga dirut tersebut.

"Pak Pahala saya targetkan pembangunan rumah milenial bisa berjalan," kata Erick.

Sementara Zulkifli mendapat tugas untuk memastikan PLN mulai bermetamorfosis dengan tak hanya mengandalkan energi fosil, melainkan mulai mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Erick juga meminta PLN lebih fokus dalam pelayanan distribusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement